PHC Ungkap Alasan Terima Lamaran Kerja Susanto Si Dokter Gadungan

Jawa Timur

PHC Ungkap Alasan Terima Lamaran Kerja Susanto Si Dokter Gadungan

Tim detikJatim - detikSulsel
Rabu, 13 Sep 2023 15:20 WIB
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya
Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya. Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim
Surabaya -

Corporate Secretary PT Pelindo Husada Citra (PHC) Imron Soewono mengungkap alasan menerima lamaran kerja Susanto si dokter gadungan. Selain karena administrasinya yang lengkap, juga didukung faktor kejadian luar biasa (KLB) saat pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu.

Melansir detikJatim, kala itu perekrutan dilakukan secara daring. Imron mengatakan prosedural normal tidak bisa dilakukan karena kondisi darurat.

"Namanya KLB emergency, di satu sisi butuh tenaga dan satu sisi lain kondisi yang tidak memungkinkan kita melakukan prosedur normal. Kondisi kami sebagai korban dan pembelajaran untuk lain," kata Imron saat dihubungi, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imron menuturkan saat itu Susanto melamar secara daring melalui e-mail. Ketika dicek, Susanto memang memenuhi persyaratan yang dicari oleh pihak PT PHC.

Dokumen-dokumen yang telah dilampirkan Susanto saat itu memang terbukti keasliannya. Hanya saja, data yang digunakan ternyata milik orang lain.

ADVERTISEMENT

"Waktu itu rekrutmen dilakukan secara online dan yang dipakai oleh yang bersangkutan ini dokumen-dokumennya asli tapi bukan milik dia, menggunakan milik orang lain dan kita cek di website KKI konsil kedokteran Indonesia, nomornya itu ada dan benar dan di Dikti juga benar ada memang lulusan dari universitas tertentu. Jadi secara dokumen semuanya benar tapi milik orang lain," tuturnya.

Sementara, Manajer SDM PT Pelindo Husada Citra, Dadik Dwirianta turut menyebutkan bahwa Susanto sebelum diterima telah melalui beberapa tahapan tes seperti tes psikologi dan wawancara. Dalam wawancara pun Susanto juga dapat menjawab sejumlah pertanyaan seputar medis.

Bahkan yang melakukan wawancara terhadap Susanto adalah seorang dokter. Namun Dadik menduga dalam pertanyaan yang diajukan ke Susanto mungkin hanya pengetahuan umum seputar dunia medis dan tidak mengarah ke tindakan secara khusus.

"Bahkan yang wawancara seorang dokter dan secara general menjawab masalah medis mungkin secara umum. Klinik OHIH tidak terlalu mengarah tindakan kekhususan," kata Dadik.

Setelah kasus ini terungkap, pihaknya menemukan fakta mengejutkan. Susanto yang mencatut nama dr Anggi Yurikno ternyata seorang residivis dan korbannya adalah pemerintah daerah (pemda).

Saat ditelusuri, PHC juga mendapati beberapa fakta lain. Ternyata Susanto pernah menjadi kepala UPTD hingga kepala puskesmas di area Kalimantan.

Diketahui, Susanto hanya lulusan SMA yang nekat melamar sebagai dokter di PT PHC. Susanto tak melamar dengan ijazah palsu, namun ia menggunakan data-data dan ijazah milik dr Anggi Yurikno.

Data tersebut hanya di-scan ulang dan foto asli diganti dengan fotonya. Susanto pun lolos dalam seleksi dokter hingga bekerja sebagai dokter di klinik OHIH selama 2 tahun.




(asm/hsr)

Hide Ads