Nasib pengusaha bernama Jojo Wahab di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara (Malut) mengalami kerugian Rp 200 juta usai ditelepon kapolres gadungan. Pelaku yang mencatut nama Kapolres Haltim itu mengaku ingin menjemput ibunya di Jakarta.
Peristiwa itu dialami Jojo pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 14.58 WIT. Saat itu, Jojo menerima telepon di nomor WhatsApp (WA) yang mengatasnamakan Kasatreskrim Polres Haltim AKP Abdul Taufik.
"Nomor yang mengatasnamakan kapolres itu sudah telepon duluan ke saya," ujar Jojo kepada detikcom, Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Jojo tidak menaruh curiga dengan orang tersebut. Sebab Jojo melihat nama dan foto profil WA menggunakan identitas Abdul Taufik dan ketika berbicara suaranya juga sama.
"Awalnya ada panggilan WA mengatasnamakan Kasatreskrim Polres Haltim, kebetulan foto profilnya juga kasat, suaranya juga sama seperti kasat," bebernya.
Lanjut Jojo, pelaku memintanya menghubungi Kapolres Haltim AKBP Setyo Agus Hermawan. Pelaku mengatakan jika Kapolres Haltim ada urusan dengannya.
"Dia bilang kalau kapolres ada perlu, dia minta saya tolong telepon kapolres, setelah itu dia kirim kapolres punya nomor," terangnya.
Tidak berselang lama, Jojo justru dihubungi lebih dulu oleh seseorang yang menggunakan identitas Setyo Agus Hermawan. Pelaku kemudian meminta Jojo mentransfer uang Rp 250 juta ke rekeningnya.
"Dia minta Rp 250 juta, cuman karena saya punya uang cuma Rp 200 juta, jadi saya kirim Rp 200 juta. Katanya nanti hari Senin dia ganti sekalian ketemu dia di kantor di Polres Haltim," ujarnya.
Jojo yang tidak menaruh curiga dengan orang tersebut kemudian mentransfer uang yang dimaksud. Jojo mengaku percaya dengan orang tersebut karena sebelumnya dihubungi oleh Kasatreskrim Polres Haltim yang dikenalnya.
"Kalau kasatreskrim iya kenal, namanya AKP Abdul Taufik. Kalau kapolres saya belum pernah ketemu. Saya tidak curiga soalnya di WA itu muncul foto profil kapolres dan nama lengkap, baik Kasatreskrim maupun kapolresnya," jelasnya.
Simak modus pelaku di halaman berikutnya...
Pelaku Ngaku Ingin Jemput Ibunya
Jojo mengungkap pelaku awalnya meminta bantuan dipinjamkan uang. Saat itu, pelaku mengaku berada di Ternate dan hendak menjemput ibunya yang berada di Jakarta.
"Terus beliau bilang mau minta bantu, kalau dia ada di Ternate dan ibunya yang ada di Jakarta mau ke Ternate, jadi dia mau jemput ibu. Jadi kebetulan mendadak, minta bantu dana begitu," ungkap Jojo.
Setelah mentransfer uang ke pelaku, Jojo lalu menanyakan keberadaan Kapolres Haltim kepada salah temannya di kepolisian. Dia pun tersadar telah menjadi korban penipuan dan langsung melapor hal tersebut ke polisi.
"Saya tanya kapolres ada di mana? Dia bilang ada di sini (Haltim), terus saya bilang, ah, ini kapolres katanya ada di Ternate. Nah dari situ saya curiga, terus saya suruh anggota itu dia cek, ternyata kapolres bilang bukan dia," ujarnya.
Kasi Humas Polres Haltim Iptu Masqun Abdukish mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban. Ia pun membenarkan kasus pencatutan nama petinggi di Polres Haltim tersebut.
"Laporannya tetap akan ditindaklanjuti, polisi akan selidiki," jelas Masqun.
Masqun mengimbau warga agar berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan. Dia berharap masyarakat tidak segan melaporkan ke polisi jika menemukan kasus serupa.
"Kapolres mengimbau kepada masyarakat jangan takut ketika ada yang mengatasnamakan Kapolres. Mau benar atau salah harus kroscek dulu," jelasnya.