Kepsek SMP di Buton Utara Dipolisikan Usai Diduga Tampar Siswanya

Sulawesi Tenggara

Kepsek SMP di Buton Utara Dipolisikan Usai Diduga Tampar Siswanya

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 28 Agu 2023 11:35 WIB
Ilustrasi kekerasan anak Bullying
Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono
Buton Utara -

Seorang kepala sekolah (kepsek) SMP berinisial NS di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menampar siswanya berinisial KAB (15). Keluarga siswa yang tidak terima lalu mengadukan NS ke polisi.

"Iya ada aduannya (berbunyi) kekerasan terhadap anak, pelakunya inisial NS (jabatannya) kepala sekolah SMP di Kulisusu (Buton Utara)," kata Kasi Humas Polres Buton Utara Ipda Riantho Sarira kepada detikcom, Senin (28/8/2023).

Riantho mengungkapkan keluarga korban mengadukan NS di Polres Buton Utara pada Kamis (24/8). Dalam aduannya, korban disebut mengalami penganiayaan usai ditampar di bagian wajah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban itu pelajar (sekolah NS). Dia (korban) di sini (aduannya) ditampar di bagian wajah, bukan dipukul ya," ujarnya.

Riantho mengungkapkan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan tersebut. Penyidik akan memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Langkah polisi sementara kami proses penyelidikan, akan kita mintai keterangan saksi-saksi dan keterangan terlapor," tutur Riantho.

Terpisah, kakak korban berinisial KL mengungkapkan awalnya adiknya tersebut ke sekolah menggunakan motor pada Kamis (24/8). NS awalnya memarkirkan kendaraannya di belakang sekolah.

"Adikku ini dia parkir di tempat biasa di belakang sekolah, lalu tiba-tiba datang kepala sekolahnya tunjuk-tunjuk motornya," ujarnya.

Saat itu korban mengaku bahwa motor itu miliknya. Sontak, korban langsung ditampar oleh kepala sekolahnya.

"Setelah itu tidak ada kata-kata, langsung ditempeleng, terus dia kayak terjatuh nah kepala sekolahnya itu dia tarik tangannya, terus ditempeleng lagi berkali-kali, adikku juga sempat bilang ampun," ungkap KL.

Usai kejadian, adiknya pulang sambil menangis di depan kepada orang tuanya. Setelah mendengar cerita korban, orang tuanya langsung membuat pengaduan ke polisi.

"Orang tuaku keberatan, bapakku sampai-sampai tidak bisa tidur karena sakit hatinya, habis kejadian langsung lapor," jelasnya.




(sar/asm)

Hide Ads