Seorang remaja berinisial MR (16) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menjadi korban bully hingga didorong ke selokan penuh sampah ternyata cuma bercanda. Aksi itu disebut hanya bagian merayakan hari ulang tahunnya rekannya.
"Iya, kita hanya main-main saja itu, dia memang ulang tahun jadi kita buang di kali (got)," kata teman korban inisial ID (16) kepada detikcom, Minggu (27/8).
ID mengatakan insiden itu terjadi di Lorong Mata Air, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kendari pada Sabtu (26/8) sekitar pukul 00.30 Wita. Awalnya, MR datang saat ID dan beberapa temannya sedang nongkrong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia datang, kita tinggalkan, setelah itu dia ikut kita baru kita buang di kali," ungkapnya.
Dia mengatakan MR sebenarnya sudah mengklarifikasi di salah satu postingan saat video aksi mereka viral di media sosial. Dia menegaskan jika aksi itu hanya candaan saja.
"MR ini teman lorongnya kita di Mata Air, dia juga sempat komentar di sosmed bahwa itu dia lagi ultah," ujarnya.
ID pun memastikan MR tidak keberatan atas insiden tersebut. "Dia tidak keberatan itu kak, pas dia masuk sekolah dia dibuang juga sama temannya," tambahnya.
Terpisah, MR membenarkan dirinya yang ada di dalam video viral tersebut. MR mengaku insiden dirinya dibuang ke dalam got sebenarnya merayakan dirinya beranjak ke usia 16 tahun oleh teman-temannya.
"Iya, mereka itu hanya main-main saja, karena memang saya ulang tahun," ungkap MR.
MR mengaku tidak mempermasalahkan peristiwa yang menimpanya itu. Menurutnya narasi dalam video viral sebenarnya ada yang dipotong.
"Ada itu tulisan HBD-nya (happy birth day), tapi ditutup stiker," bebernya.
Atas insiden itu, MR mengaku tidak ambil hati. Ia pun sudah memaafkan teman-temannya dengan alasan hanya sebuah candaan.
"Orang tua juga tidak marah kak," pungkasnya.
Sebelumnya, heboh di media sosial seorang bocah diduga menjadi korban bully hingga didorong ke selokan penuh sampah. Polisi pun tengah menyelidiki insiden tersebut.
"Sampai saat ini belum ada laporan korban yang masuk, tapi kami tetap melakukan penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Mandonga Ipda Andry Irwanto kepada detikcom, Minggu(27/8).
(sar/ata)