Duduk Perkara Mahasiswi di Gowa Nangis Tersedu-sedu Usai Dianiaya Driver Ojol

Duduk Perkara Mahasiswi di Gowa Nangis Tersedu-sedu Usai Dianiaya Driver Ojol

Nur Afni Aripin - detikSulsel
Minggu, 23 Jul 2023 09:00 WIB
KN, driver ojol yang menganiaya mahasiswi di Gowa, Sulsel.
Foto: KN, driver ojol yang menganiaya mahasiswi di Gowa, Sulsel. (dok. istimewa)
Gowa -

Mahasiswi berinisial RA (20) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menangis tersedu-sedu usai dianiaya driver ojek online (ojol) inisial KN (30). Penganiayaan itu bermula saat korban memesan ojek online melalui aplikasi namun salah memasang titik penjemputan.

Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar mengatakan penganiayaan itu terjadi di depan kos Pondok Al Munawar, Jalan Paraikatte, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Gowa pada Jumat (21/7) sekitar pukul 16.30 Wita. Peristiwa penganiayaan itu disebabkan karena kesalahpahaman antara driver ojol dan korban.

"Nah itu dia (korban salah pasang titik), salah pahamnya di situ," ujar Bahtiar saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (22/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahtiar menyebut pelaku kesal karena korban salah pasang titik penjemputan lantas memukul korban. Beruntung korban tidak mengalami luka akibat pukulan dari driver ojol tersebut.

"Iya sempat ada pemukulan, tapi akibatnya tidak sampai berbekas," ucap Bahtiar.

ADVERTISEMENT

Bahtiar menuturkan pelaku telah diamankan tak lama setelah kejadian. Keduanya juga telah dimintai keterangan, sementara proses penyelesaian diserahkan ke korban dan pelaku.

"Sudah, kami tadi malam sudah amankan pelakunya. Sudah kami mintai keterangan. Terserah mereka selanjutnya apakah mau menyelesaikan dengan kesepakatan kekeluargaan atau gimana ya nanti kita lihat," bebernya.

Gojek Putus Kemitraan dengan Pelaku

Manajemen Gojek mengambil tindakan tegas terhadap mitra mereka, KN yang menganiaya mahasiswi gegara salah pasang titik penjemputan. Driver ojol tersebut disanksi pemutusan mitra dan black list sebagai mitra Gojek.

"Saat ini kami telah memutus kemitraan dan mem-black list driver tersebut sehingga tidak dapat menjadi mitra Gojek kembali," kata Head of Corporate Affairs Indonesia Timur Guntur Abriansyah kepada detikSulsel, Sabtu (22/7).

Guntur menegaskan pihaknya mengambil langkah tegas sebagai bukti komitmen Gojek dalam melayani pelanggan. Pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap segala perbuatan tindak kekerasan.

"Kami tidak menoleransi segala bentuk kekerasan dalam pelayanan mitra dan menyayangkan kejadian ini karena telah merugikan serta mencoreng pelayanan baik jutaan mitra driver Gojek lainnya," ujarnya.




(hsr/afs)

Hide Ads