Santri pria berusia 16 tahun di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi korban pencabulan oleh oknum pimpinan pondok pesantren (ponpes) berinisial ZU. Pihak orang tua dan keluarga korban sempat tidak percaya karena oknum pimpinan ponpes tersebut dikenal sebagai sosok yang baik.
Tindakan pencabulan yang dialami korban terjadi di Ponpes Surga Religi di Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sabtu (24/6) lalu. Korban awalnya bercerita ke pamannya yang bernama Nasrul terkait perlakukan oknum pimpinan ponpes.
Nasrul mengaku sempat ragu ketika mendengar pengakuan keponakannya tersebut. Pasalnya pimpinan pondok pesantren yang dimaksud dikenal baik lantaran kerap menolong warga sekitar.
"Kita juga sempat ragu, karena kita tahu ini ZU sudah terkenal, namanya itu ustaz bagus karena suka menolong, jadi kita ragu. Jangan sampai kita dibaleki apalagi kita ini orang bodoh," kata Nasrul kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).
Keluarga korban mulai yakin saat korban terus menerus menangis saat menceritakan perbuatan bejat dari pelaku. Korban bahkan merasa ketakutan ketika menceritakan perlakuan pimpinan ponpes terhadap dirinya.
"Kita baru yakin karena ini anak terus-terus menangis saat menceritakan peristiwa yang dialaminya, dia kayak ketakutan," ujarnya.
Nasrul juga mengatakan korban beberapa kali meminta agar sepupunya yang lain segera dijemput dari pondok pesantren tersebut. Korban takut keluarganya mendapat perlakuan yang sama dari pelaku.
"Dia juga meminta agar sepupunya yang lain segera dijemput, dipulangkan dari pondok pesantren," tuturnya.
Karena perbuatan pelaku lanjut Nasrul, korban mengalami syok saat mendengar nama tempatnya menimba ilmu. Terutama ketika mendengar nama pelaku yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.
"Dia syok, biasa kayak ketakutan kalau dengar itu namanya ponpes, apalagi kalau dengar namanya itu ustaz (terduga pelaku pencabulan)," ujarnya.
Nasrul membeberkan, korban sejatinya baru satu pekan menuntut ilmu di ponpes tersebut. Karena mendapat perlakukan bejat dari ZU membuatnya meninggalkan pondok pesantren.
"Dia belum lama di sana, baru sekitar seminggu langsung ada kejadian begitu (pencabulan)" tuturnya.
Oknum Pimpinan Ponpes Akui Perbuatannya
Kapolres Polewali Mandar AKBP Agung Budi mengatakan pihaknya sudah memanggil dan memeriksa ZU terkait tuduhan pencabulan. Kepada polisi, ZU mengakui perbuatannya.
"(Pelaku mengakui perbuatannya) pelaku sudah diperiksa, sudah sinkron, semua sinkron dengan keterangan korban," kata AKPB Agung Budi Laksono kepada wartawan, Minggu (9/7).
Agung mengungkapkan saat proses penyelidikan, pelaku terbilang kooperatif. Ditambah keterangan sejumlah saksi-saksi semakin memperkuat perlakukan bejat oknum pimpinan ponpes tersebut.
"Pelaku kooperatif, kami juga dalam melakukan penyelidikan sudah kumpulkan saksi-saksi dan pemeriksaan, alhamdulillah semua lancar," ujarnya.
Agung tidak menampik kemungkinan adanya korban lain dalam kasus ini. Olehnya itu, dia meminta korban pencabulan lain segera melapor ke polisi.
"Kami harap yang sudah jadi korban lain silahkan untuk melapor," terangnya.
Di luar dari hal itu, Agung menilai peristiwa ini sangat mencoreng nama baik pesantren. Ia pun berharap hal ini tidak kembali terulang melihat generasi muda penting ke depan.
"Ini untuk edukasi, ini aib terbesar di pesantren, hal seperti ini jangan dilakukan, karena generasi muda penting," paparnya.
Meski ZU sudah mengaku telah mencabuli salah satu santri prianya yang baru berusia 16 tahun, Agung menyebut jika upaya penahanan belum dilakukan lantaran masih mengumpulkan alat bukti.
"Kita masih kumpul alat bukti, kalau naik penyidikan langsung kita lakukan penahanan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Viral! 5 Wanita Tangkap Pria Cabul di Kereta Jepang"
(afs/hmw)