Mahasiswi berinisial MM (21) di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) ternyata membunuh bayinya sebelum jasadnya dibuang ke tempat sampah. Pelaku mencekik anaknya yang baru lahir hingga tewas lantaran panik.
"MM ini panik karena tidak menyangka bayi itu lahir," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Polman Ipda Mulyono kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).
Mulyono menjelaskan, MM melahirkan di toilet kamar kosnya di Jalan Kesadaran, Kecamatan Wonomulyo, Selasa (13/6). Pelaku mencekik bayinya agar berhenti menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama-tama dia mencekik leher si anak agar berhenti menangis. Selanjutnya karena masih dengar dia suara (tangisan), kemudian dibekap muka bayi pakai kain hitam agar tidak bersuara, lalu ditaruh di kolong ranjang," terangnya.
Keesokan harinya, MM lalu membuang bayi tersebut setelah memastikan kondisinya sudah tidak bernyawa. Jasad bayi dibungkus menggunakan kantong plastik berwarna hitam.
"Besok paginya setelah dipastikan bahwa sudah tidak bernyawa, maka (bayi) dibungkus kantongan baru dibuang untuk menghindari kecurigaan," terang Mulyono.
Menurut Mulyono, keterangan saksi juga menguatkan jika bayi itu dibunuh pelaku. Pasalnya, saksi yang berada di sekitar kediaman pelaku sempat mendengar suara tangisan bayi.
"Sinkron dengan keterangan saksi yang sempat mendengar suara tangisan bayi," tambah Mulyono.
Pelaku MM kini ditahan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pelaku terancam dikenakan pasal 341 KUHP.
"Kalau ini kasus pembunuhan bayi, kita sangkakan pasal 341 dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, jasad bayi MM ditemukan di tempat sampah di wilayah Kecamatan Wonomulyo, Kamis (6/7). Polisi yang melakukan penyelidikan, langsung menangkap pelaku pada hari yang sama di kamar kosnya.
"Kondisi bayi saat ditemukan karena sudah hampir sebulan salah satu kakinya sudah hilang, kalau yang lain masih utuh namun sudah dikerubuti belatung. Jenis kelamin laki-laki, kelahiran normal usia sembilan bulan dalam kandungan," ucap Mulyono.
Kasus ini terungkap setelah MM berobat ke puskesmas menggunakan identitas orang lain pada Selasa lalu (20/6). MM hendak berobat karena mengalami pendarahan.
"Mulai terungkap karena terduga pelaku MM itu pendarahan dan berobat di Puskesmas Wonomulyo dengan menggunakan identitas orang lain sehingga mengundang kecurigaan,"pungkasnya.
(sar/ata)











































