Satgas Operasi Damai Cartenz mengungkap Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens diancam ditembak mati kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Jefry Pagawak. Pihaknya mengklaim kondisi pilot Susi Air dalam keadaan sehat dan upaya pembebasannya masih diupayakan.
Diketahui, kabar pilot Susi Air diancam ditembak mati KKB pada 1 Juli lalu mulanya beredar di media sosial. KKB pimpinan Egianus Kogoya disebut-sebut menggaungkan ultimatum itu lantaran kelompoknya yang melakukan penyanderaan terhadap Philip di Nduga, Papua Pegunungan sejak 7 Februari 2023.
"Yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya, melainkan dari kelompok Jefry Pagawak," tegas Kasatgas Ops Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faizal mengatakan video ancaman pembunuhan pilot Susi Air itu diunggah akun berinisial NT. Akun itu diduga bagian dari kelompok Jefry Pagawak.
"Yang meng-upload ultimatum ancaman pembunuhan pilot Susi Air tersebut itu, justru dari kelompok yang lain lagi dengan menggunakan akun atas nama NT," ungkapnya.
Menurutnya akun inisial NT mengunggah video ancaman penembakan itu di wilayah Intan Jaya. Namun Faizal tidak merinci terkait penyelidikan akun NT yang dimaksud.
"NT merupakan kelompok dari Intan Jaya," tambah Faisal.
Faizal mengakui KKB di wilayah Papua terdiri dari beberapa kelompok. Momen penyanderaan pilot Susi Air dimanfaatkan kelompok tertentu yang motifnya tidak dijelaskan lebih lanjut.
"Ini ada beberapa kelompok KKB yang dimungkinkan mencari momentum dari kasus penyanderaan pilot Susi Air ini sehingga menyampaikan berita-berita yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat dipercaya," ujarnya.
Sementara, Faizal mengklaim keberadaan Jefry Pagawak sudah terdeteksi. Jefry Pagawak itu dikabarkan berada di Papua Nugini (PNG).
"(Jefry Pagawak) Bertempat tinggal di negara Papua New Guinea," sebut Faizal.
Dia menambahkan Jefry Pagawak tengah dalam pengejaran aparat kepolisian. Pelaku sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Telah menjadi DPO Polri, dalam hal ini Satgas Ops Damai Cartez," tambahnya.
Faizal juga mengklaim kondisi pilot Susi Air masih terjaga meski keberadaannya belum diketahui. Proses negosiasi dengan KKB Egianus Kogoya masih dilakukan agar pilot itu dilepaskan dalam kondisi selamat.
"Sampai sekarang proses negosiasi yang diinisiasi oleh bapak Kapolda Papua dan Pangdam bersama dengan stakeholder baik pihak gereja maupun pemerintah daerah memang sudah berjalan," tegas Faizal.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya ...
TNI-Polri Tegaskan Tempuh Negosiasi Damai
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan operasi penyelamatan pilot Susi Air masih memprioritaskan upaya negosiasi. Mathius yakin KKB Egianus Kogoya akan melepaskan Philip.
"Kita semua berdoa, dengan kekuatan doa dan iman, saya sangat meyakini bahwa itu bisa selesaikan. Pasti Egi akan membantu menyelesaikan secara baik, damai, dan secara budaya orang Papua," tegas Mathius kepada wartawan di Jayapura, Senin (3/7).
Mathius pun enggan mengomentari lagi soal ancaman pilot Susi Air ditembak mati. Fakhiri menegaskan masyarakat Papua adalah warga yang cinta damai.
"Saya tidak membahas ultimatum, itu yang suka Papua masalah terus. Tanah Papua selalu berikrar ingin tanah cinta damai. Jadi tidak ada ultimatum-ultimatum," imbuhnya.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menegaskan TNI dan Polri tidak akan menempuh jalan kekerasan demi membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru. Pihaknya tidak ingin ada pertumpahan darah.
"Kita bersama-sama ingin tidak ada pertumpahan darah di sini sehingga negosiasi damai adalah yang terbaik," beber Izak.
Izak menambahkan negosiasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya masih berlangsung. Negosiasi diinisiasi unsur pemerintah, tokoh agama, hingga tokoh adat.
"Kita sedang melaksanakan negosiasi. Memang namanya pembebasan sandera itu mau di mana saja. Mau di gedung, mau di kereta api, di pesawat, semua itu pasti akan ada negosiasi," pungkasnya.