Polda Papua menyiapkan uang tebusan sebesar Rp 5 miliar untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya agar pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dibebaskan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Nduga untuk proses pemberian nominal uang tersebut.
"Saya hari itu sudah menyampaikan kepada Penjabat Bupati Nduga apabila dia (Egianus Kogoya) minta, tapi tidak boleh lebih dari Rp 5 miliar, itu saya sampaikan akan dikasih," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Senin (3/7/2023).
Mathius mengatakan saat ini pihak Pemda dan TNI-Polri sedang mengatur proses mekanisme pemberian uang tebusan itu. Harapannya agar langkah itu tidak menimbulkan masalah hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan bekerjasama bicara dengan bagaimana supaya mekanisme dalam bantuan itu tidak menimbulkan masalah hukum kepada pemerintah daerah. Itu kita akan bicara dengan baik," ungkapnya.
Mathius mengaku pihak terbuka untuk melakukan negosiasi dengan KKB. Tuntutan KKB Egianus Kogoya akan dipenuhi selama masuk akal.
"Saya sudah sampaikan kemarin apabila itu ada tuntutan, tuntutan dari Egi bentuk apa saja mau bentuk uang itu pasti kita akan diskusikan," jelas Mathius.
Hingga saat ini proses negosiasi untuk pembebasan pilot Susi Air sedang berjalan. Dia yakin Egianus akan membebaskan pilot yang telah disandera sejak 7 Februari 2023.
"Saya sangat meyakini bahwa itu bisa selesaikan. Pasti Egi akan membantu menyelesaikan secara baik, damai, dan secara budaya orang Papua," ujarnya.
Mathius juga ogah berbicara lebih jauh soal adanya ancaman pilot Susi Air akan ditembak mati pada 1 Juli lalu. Dia menegaskan masyarakat Papua adalah warga yang cinta damai.
"Saya tidak membahas ultimatum, itu yang suka Papua masalah terus. Tanah Papua selalu berikrar ingin tanah cinta damai. Jadi tidak ada ultimatum-ultimatum," paparnya.
Sementara Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan juga menegaskan langkah negosiasi masih diprioritaskan. Upaya pembebasan pilot Susi Air dihindari tidak ingin dilakukan secara kekerasan.
"Kita bersama-sama ingin tidak ada pertumpahan darah di sini sehingga negosiasi damai adalah yang terbaik," ujar Izak.
Izak mengaku belum pernah mendengar adanya tuntutan KKB Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air. Tuntutan yang dimaksud yakni meminta uang tebusan.
"Tetapi kalau dibilang dia minta sekian-sekian sampai hari ini saya belum dengar," jelasnya.
(sar/sar)