Fakta-fakta Keji Ayah Bunuh 7 Bayi Hasil Inses gegara Arahan Guru Spiritual

Jawa Tengah

Fakta-fakta Keji Ayah Bunuh 7 Bayi Hasil Inses gegara Arahan Guru Spiritual

Tim detikJateng - detikSulsel
Selasa, 27 Jun 2023 08:13 WIB
Petugas kepolisian melanjutkan pencarian 3 kerangka bayi menggunakan anjing pelacak di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Senin (26/6/2023).
Petugas kepolisian melanjutkan pencarian 3 kerangka bayi menggunakan anjing pelacak di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Senin (26/6/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Kasus penemuan kerangka bayi hasil hubungan inses ayah dan anak di sebuah kebun kosong di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), terus memunculkan fakta baru. Rudi (57) dan anak kandungnya inisial E (25) terungkap melakukan hubungan terlarang sejak 2013.

Kerangka bayi itu pertama kali ditemukan warga pada Kamis (15/6) lalu. Namun warga kembali dibuat geger setelah lagi-lagi ditemukan tiga kerangka bayi yang tidak jauh dari lokasi pertama enam hari setelahnya.

Polisi yang menerima laporan tersebut kemudian langsung memeriksa enam orang saksi. Satu saksi di antaranya adalah wanita inisial E. Setelah didalami, E mengaku sebagai pemilik bayi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikJateng, Selasa (27/6/2023), berikut 9 fakta keji ayah bunuh 7 bayi hasil hubungan inses di Purwokerto:

1. Hubungan Inses Sejak 2013

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi mengatakan Rudi mengaku menyetubuhi anak kandungnya, E sejak 2013. Aksi itu dilakukan hingga E kini berussia 23 tahun.

ADVERTISEMENT

"Rudi mengaku melakukan hubungan dengan anaknya ini sejak tahun 2013. Jadi bisa dikatakan inses," ungkap Agus kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

2. E Anak dari Istri Ketiga

Kepada polisi Rudi telah mengakui bayi-bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan E. "Itu hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandung pelaku," ujar Agus.

Agus mengungkapkan pelaku diketahui memiliki tiga istri, namun istri sahnya hanya satu. Sementara E merupakan anak dari istri ketiganya.

"Pelaku mempunyai tiga istri. Yang pertama dinikahkan secara sah, kedua dan ketiga siri. Istri yang pertama dan kedua sudah pisah. Tinggal istri ketiga," jelasnya.

3. Terungkap Ada 7 Bayi

Belakangan terungkap jika hubungan inses Rudi dan anak kandungnya E telah melahirkan 7 bayi. Lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan.

"Rudi sejauh ini mengakui kerangka manusia yang kita temukan dari tanggal 15-21 Juni. Kemudian terakhir pelaku menyampaikan ada tiga kerangka lagi yang masih ada di TKP, artinya total ada tujuh kerangka manusia," kata Agus.

Kepolisian pun melanjutkan pencarian tiga kerangka bayi yang masih terkubur di kebun kosong itu, setelah empat kerangka bayi sebelumnya ditemukan warga. Proses pencariannya melibatkan anjing pelacak.

4. Bayi Dibunuh Lalu Dikubur

Rudi mengaku membunuh bayinya usai E melahirkan. Dia langsung menguburkan bayi tersebut di kebun kosong.

"Semua dilahirkan, estimasi waktu dari 2013-2021 ada tujuh bayi. Bayi pada saat saudari E melahirkan langsung dibunuh dan dikubur. Bayi tersebut dibekap menggunakan kain," ungkap Agus.

Menurut pengakuan Rudi, kerangka bayi terakhir dikuburkan pada dua tahun lalu. "Yang terakhir keterangan dari pelaku pada tahun 2021. Penguburan dari tahun 2013," ungkapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Rudi Ditetapkan Tersangka

Atas pengakuannya tersebut, polisi menetapkan Rudi sebagai tersangka pada Sabtu (24/6). Sebelumnya, dia hanya diperiksa sebagai saksi.

"Kita tetapkan tersangka sejauh ini satu, Rudi umur 57 tahun," kata Agus.

Sedangkan anak kandung Rudi, inisial E, berstatus sebagai saksi korban.

6. Rudi dan E Tinggal Bersama di Gubuk

Rudi menyetubuhi E di gubuk yang tidak jauh dari lokasi penemuan kerangka bayinya.

"Dilakukan di rumah di sekitar TKP karena memang pada saat 2013 yang bersangkutan dengan anaknya tinggal bersama di gubuk yang tidak jauh dari lokasi tersebut," jelas Agus.

7. Rudi Ancam Bunuh Ibu E

Menurut Agus, ibu kandung E mengetahui tentang perbuatan bejat Rudi kepada anaknya. Namun dia tidak bisa berbuat banyak karena diancam.

"Ibunya juga mengetahui. Ibunya dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena diancam pelaku untuk diam dan tidak melapor. Apabila melapor akan dibunuh," ungkap Agus.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

8. Ngaku Dapat Arahan Guru Spiritual

Rudi yang diketahui sebagai dukun itu memperkosa anak kandungnya dan membunuh bayi hasil insesnya dengan dalih mendapat arahan guru spiritual.

"Pengakuan tersangka melakukan hal tersebut karena ada arahan dari guru spiritualnya atas nama Bambang. Info sementara seperti itu, masih kami dalami keterangan pelaku," kata Agus.

"Ini masih kami dalami apakah motif itu dorongan dari ilmu spiritualnya ataupun jadi budak seks terhadap anaknya tersebut," sambung Agus.

9. Dikenal sebagai Dukun Tradisional

Rudi selama ini dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional. "Rudi sehari-hari dia sebagai dukun pengobatan. Selain itu juga kebiasaan dia memancing di sungai Kelurahan Tanjung," terang Agus.

Sementara itu, seorang warga Kecamatan Purwokerto Selatan, mengatakan Rudi dan E tak pernah terlihat setelah warga menemukan kerangka bayi di kebun kosong itu.

"Setelah itu Rudi sudah tidak pernah terlihat. Padahal sebelumnya lumayan sering bertemu. Karena dia sering mancing di sungai sini," kata Purwanto (42) kepada detikJateng, kemarin.

Purwanto menambahkan, Rudi dikenal temperamental sehingga ia enggan bersinggungan langsung dengan Rudi. "Sifatnya keras, tidak boleh kesenggol. Gampang kepancing emosi. Kayak temperamental gitu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads