Awal Mula Heboh Inses Ibu-Anak di Bukittinggi hingga Peran Ayah Disorot

Sumatera Barat

Awal Mula Heboh Inses Ibu-Anak di Bukittinggi hingga Peran Ayah Disorot

Tim detikSumut - detikSulsel
Minggu, 25 Jun 2023 08:00 WIB
Ilustrasi Fokus Inses Sulsel (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Foto: Ilustrasi Fokus Inses Sulsel (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Bukittinggi -

Seorang ibu dan anak di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) terungkap melakukan hubungan badan atau inses selama bertahun-tahun. Kasus itu kisah menyita perhatian karena sang ayah ada di dalam rumah namun dinilai gagal memberikan perlindungan ke keluarga.

Terkuaknya kasus hubungan terlarang ibu dan sang anak itu ke publik berawal saat Pemkot Bukittinggi melakukan sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6/2023). Wali Kota Bukittinggi Erman Safar ikut memberikan sosialisasi ke para peserta.

Erman Safar kemudian mewanti-wanti peserta agar senantiasa mencegah pernikahan anak di bawah umur dan memberikan perlindungan kepada anak. Kemudian pada momen itu jugalah Erman Safar mengungkap adanya kasus inses ibu dan anak yang terjadi di wilayah Bukittinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar, seperti dikutip dari detikSumut.

Erman menyampaikan kasus inses itu sedang ditangani oleh pihaknya. Sang anak yang kini sudah berusia 28 tahun menjalani karantina.

ADVERTISEMENT

"Dia sekarang sedang kami karantina. Sedang kami karantina, warga kita," kata Erman.

Erman mengakui kondisi ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, hubungan terlarang itu terjadi di dalam keluarga yang utuh.

"Bapaknya ada. Ada bapaknya di rumah. Satu rumah. Coba bayangin, dunia sudah tua," katanya.

Oleh sebab itu Erman mewanti-wanti ke peserta sosialisasi tentang pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak dari potensi eksploitasi hingga kekerasan seksual yang merusak masa depan anak-anak.

"Pemerintah Kota Bukittinggi berkomitmen meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu pernikahan anak di bawah umur serta menguatkan upaya perlindungan anak," jelas dia.

Peran Ayah Jadi Sorotan

Kasus inses ini turut ditanggapi oleh Sosiolog Universitas Negeri Padang (UNP) Erianjoni. Menurut dia, peran dari sang ayah patut menjadi sorotan.

Erianjoni mengatakan inses bisa terjadi karena sang ibu hiperseks hingga tidak merasa puas oleh suaminya. Faktor kedua bisa jadi karena kedekatan berlebihan antara ibu dan anak sehingga hilang sekat sosial yang membatasi hubungan tersebut.

"Hasrat seksual si ibu bisa saja tergolong hiperseks, sehingga ketidakpuasan oleh si ayah sehingga anak menjadi sasaran untuk pemuas," katanya.

"Dari relasi sosial yang salah itu atau hubungan sosial yang terlarang tersebut lama kelamaan berbentuk dalam hubungan simbiotik atau saling membutuhkan antara ibu," sambung Erianjoni.

Erianjoni kemudian lanjut menyoroti peran sang ayah karena dia seharusnya menjalankan fungsi proteksi atau perlindungan kepada seluruh anggota keluarganya.

"Yang butuh kepuasan seksual dan anak yang butuh kasih sayang dan uang untuk pemenuhan gaya hidup," kata dia.




(hmw/urw)

Hide Ads