Penemuan kerangka bayi terkubur di kebun kosong di Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) bikin geger. Terungkap, total ada 7 kerangka bayi yang dibunuh dan dikubur dari hasil hubungan inses pria bernama Rudi (57) dengan anak kandungnya inisial E (25).
Dilansir dari detikJateng, kasus ini terungkap dari penemuan kerangka bayi oleh warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan pada Kamis (15/6). Enam hari kemudian, warga kembali menemukan tiga kerangka bayi tidak jauh dari lokasi penemuan pertama.
Polisi yang menerima laporan tersebut kemudian langsung memeriksa enam orang saksi. Satu saksi di antaranya adalah wanita inisial E. Setelah didalami, E mengaku sebagai pemilik bayi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya polisi melakukan pengembangan dan memburu ayah kandung korban bernama Rudi. Pelaku kemudian ditangkap pada Sabtu (24/6) malam di Banyumas.
"Rudi sejauh ini mengakui bahwa kerangka manusia yang kita temukan dari tanggal 15-21 Juni. Kemudian terakhir pelaku menyampaikan bahwa ada tiga kerangka lagi yang masih ada di TKP, artinya total ada tujuh kerangka manusia," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Kini pihak kepolisian tengah melakukan pencarian tiga kerangka bayi lainnya yang masih terkubur di kebun kosong itu. Agus mengatakan pihaknya akan melakukan penggalian di sekitar lokasi.
"Setelah ini tim akan melakukan penggalian di wilayah tersebut," ungkapnya.
Bunuh-Kubur Bayi Hasil Inses Sejak 2013
Agus juga mengungkap jika Rudi mengaku sudah melakukan aksi kejinya itu bersama anak kandungnya E sejak tahun 2013.
"Rudi mengaku melakukan hubungan dengan anaknya ini sejak tahun 2013. Jadi bisa dikatakan inses," jelasnya.
Kepada polisi, Rudi mengaku membunuh bayi tersebut usai E melahirkan. Dia pun langsung menguburkan bayi tersebut di tanah yang berada di Kelurahan Tanjung.
"Semua dilahirkan, estimasi waktu dari 2013-2021 ada tujuh bayi. Bayi pada saat saudari E melahirkan langsung dibunuh dan dikubur. Bayi tersebut dibekap menggunakan kain," ungkapnya.
(asm/sar)