Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menanggapi dugaan jual beli jabatan di Kementerian Pertanian (Kementan). SYL mengaku tidak tahu menahu terkait kasus itu.
SYL awalnya ditanya soal kasus dugaan korupsi di Kementan yang membuatnya turut diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). SYL menegaskan dirinya patuh terhadap aturan.
"Saya orang kerja dan saya orang yang selalu patuh pada aturan," kata SYL kepada wartawan usai meninjau kesiapan hewan kurban di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (21/6/2023).
SYL menegaskan siap datang jika ada panggilan dari aparat penegak hukum. Namun dia juga mengaku dirinya hanya manusia biasa.
"Kalau ada sesuatu harus dijalani sebagai warga negara yang baik. Kita harus datang menjelaskan, saya tentu manusia biasa," katanya.
Selanjutnya SYL menjawab soal dugaan adanya jual beli jabatan di Kementan yang tengah diusut KPK. Menurutnya, pertanyaan tersebut terlalu teknis dan dia tidak mengerti.
"Terlalu teknis, terlalu teknis. Kau jangan tanya di sini karena saya lagi kerja. Saya ndag ngerti kalau itu," kata SYL.
KPK Ungkap Dugaan Jual Beli Jabatan di Kementan
KPK menyelidiki dugaan korupsi berkaitan dengan penempatan pegawai dalam jabatan di Kementan. Kasus dugaan korupsi di Kementan saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Benar, salah satu aspek kasus yang sedang didalami penyelidik KPK adalah terkait tindak lanjut laporan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kementan, khususnya terkait praktik penempatan pegawai dalam jabatan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, dikutip dari detikNews, Rabu (21/6/2023).
Ali enggan menjelaskan siapa pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu. Dia mengatakan KPK sudah beberapa kali menangani kasus jual-beli jabatan.
"Pada beberapa perkara lain yang ditangani KPK sebelumnya, terkait penempatan seseorang dalam suatu jabatan, dari temuan yang ada masih sering disalahgunakan melalui praktik-praktik yang melanggar hukum. Seperti jual-beli jabatan, pemerasan, kolusi, hingga nepotisme," ujar Ali.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: Pramono Sambangi KPK, Konsultasi Rencana Bongkar Monorel Mangkrak"
(hmw/nvl)