SYL Soal Dugaan Jual-Beli Jabatan Kementan: Jangan Tanya, Saya Nggak Ngerti

SYL Soal Dugaan Jual-Beli Jabatan Kementan: Jangan Tanya, Saya Nggak Ngerti

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 21 Jun 2023 20:26 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kesiapan hewan kurban di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). detikSulsel/Rasmilawanti Rustam
Foto: Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kesiapan hewan kurban di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dokumen detikSulsel
Gowa -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menanggapi dugaan jual beli jabatan di Kementerian Pertanian (Kementan). SYL mengaku tidak tahu menahu terkait kasus itu.

SYL awalnya ditanya soal kasus dugaan korupsi di Kementan yang membuatnya turut diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). SYL menegaskan dirinya patuh terhadap aturan.

"Saya orang kerja dan saya orang yang selalu patuh pada aturan," kata SYL kepada wartawan usai meninjau kesiapan hewan kurban di Jalan Tun Abdul Razak, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (21/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SYL menegaskan siap datang jika ada panggilan dari aparat penegak hukum. Namun dia juga mengaku dirinya hanya manusia biasa.

"Kalau ada sesuatu harus dijalani sebagai warga negara yang baik. Kita harus datang menjelaskan, saya tentu manusia biasa," katanya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya SYL menjawab soal dugaan adanya jual beli jabatan di Kementan yang tengah diusut KPK. Menurutnya, pertanyaan tersebut terlalu teknis dan dia tidak mengerti.

"Terlalu teknis, terlalu teknis. Kau jangan tanya di sini karena saya lagi kerja. Saya ndag ngerti kalau itu," kata SYL.

KPK Ungkap Dugaan Jual Beli Jabatan di Kementan

KPK menyelidiki dugaan korupsi berkaitan dengan penempatan pegawai dalam jabatan di Kementan. Kasus dugaan korupsi di Kementan saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Benar, salah satu aspek kasus yang sedang didalami penyelidik KPK adalah terkait tindak lanjut laporan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di Kementan, khususnya terkait praktik penempatan pegawai dalam jabatan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, dikutip dari detikNews, Rabu (21/6/2023).

Ali enggan menjelaskan siapa pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu. Dia mengatakan KPK sudah beberapa kali menangani kasus jual-beli jabatan.

"Pada beberapa perkara lain yang ditangani KPK sebelumnya, terkait penempatan seseorang dalam suatu jabatan, dari temuan yang ada masih sering disalahgunakan melalui praktik-praktik yang melanggar hukum. Seperti jual-beli jabatan, pemerasan, kolusi, hingga nepotisme," ujar Ali.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Ada 3 Klaster Dugaan Korupsi di Kementan

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu sebelumnya juga berbicara terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo. Asep menyebutkan ada tiga klaster pada kasus ini.

"Karena rekan-rekan menanyakan hal ini, kami mungkin ingin memberikan sedikit clue bahwa di dalam penanganan lidik di perkara Kementan ini ada tiga klaster," kata Asep, Senin (19/6).

Asep mengatakan penyelidikan yang kini sedang ditangani adalah klaster pertama. Dia meminta publik bersabar agar seluruh kluster ini dapat ditangani.

"Yang ada sekarang, yang sedang ditangani baru kluster pertama. Jadi rekan-rekan mohon bersabar karena masih ada kluster kedua, ketiga," katanya.

"Kami juga sudah mencatat dan berikan kami waktu untuk menggali kluster-kluster ini," sambungnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo juga sudah dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementan. Syahrul mengaku akan kooperatif.

"Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK yang selama ini dua kali sebelumnya telah dalam kegiatan terkait kegiatan negara dapat kerja, yang berakhir saya harus G20 dan banyak pertemuan yang harus dilakukan tetapi walaupun kegiatan sampai tanggal 27 berbagai kegiatan, tidak bisa diselesaikan 20 hari ini saya memenuhi panggilan itu secara baik alhamdulillah pemanggilan sudah jalan," kata Syahrul di gedung KPK lama, Jakarta Selatan, Senin (19/6).

"Saya akan kooperatif dan siap hadir kapan pun dibutuhkan saya siap hadir," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kepala Daerah Nyeletuk Gaji Tak Cukup Bikin Pimpinan KPK Marah"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)

Hide Ads