Pengakuan Rektor UNM Makassar Kecolongan di Kasus Brankas Narkoba

Pengakuan Rektor UNM Makassar Kecolongan di Kasus Brankas Narkoba

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Sabtu, 17 Jun 2023 07:00 WIB
Rektor UNM Prof Husain Syam (ANTARA/Darwin Fatir)
Foto: Rektor UNM Prof Husain Syam (ANTARA/Darwin Fatir)
Makassar -

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Husain Syam mengakui kasus brankas narkoba di dalam kampus adalah peristiwa yang tidak diinginkan. Husain mengaku kecolongan dengan peristiwa tersebut.

"Karena jujur kami sungguh-sungguh kecolongan. Kami menyadari bahwa kami kecolongan. Karena itu saya mohon maaf kepada kita semua, kecolongan kita," kata Husain saat konferensi pers di Menara Pinisi UNM, Makassar, Jumat (16/6/2023).

Husain pun mengaku siap memberi ruang kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti temuan brankas narkoba tersebut. Dia menegaskan ingin kasus ini benar-benar diusut tuntas sehingga UNM bebas dari narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya terbuka untuk kita memberi ruang seluas-luasnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengembangan lebih lanjut untuk betul-betul kita bisa mendapatkan bahwa UNM ini bebas dari narkoba," ujarnya.

Rektor dua periode itu juga mengaku akan memberikan tindakan tegas apabila ada mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini. Sementara jika pelaku merupakan orang di luar kampus, maka pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Bahwa itu adalah mahasiswa yang melakukan, katakanlah begitu, itu pun kita langsung lakukan pemecatan. Tapi karena ini orang luar kita serahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan untuk melakukan tindakan, memberi hukuman setimpal atas perbuatannya. Meskipun UNM dalam hal ini dalam posisi yang dirugikan," terangnya.

Rektor Sebut UNM Jadi Korban

Husain mengatakan UNM menjadi korban dalam kasus brankas narkoba ini. Dia pun kembali menegaskan bakal menindak tegas oknum yang terlibat sehingga nama baik UNM kembali seperti semula.

"Ini semua dilakukan dalam rangka membuat nama baik UNM recovery, karena betul-betul kita dalam prosesi dikorbankan oleh oknum, jadikan tempat ini sebagai tempat melakukan kegiatan yang haram yang tidak benar," ujarnya.

"Kami sama sekali sungguh-sungguh merasa korban atas semua ini," sambungnya.

Dalam kasus ini, Husain juga mengaku namanya turut menjadi sorotan. Bahkan dirinya disebut-sebut turut terlibat dalam kasus ini.

"Sampai orang bilang jangan-jangan pak rektor juga dapat setoran, ini kan luar biasa anunya (isu beradar) ini," ungkapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kapolda Ungkap Brankas Sudah Ada Sejak 2019

Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni mengatakan brankas narkoba di kampus UNM sudah ada sejak 2019. Setyo pun berharap kerja sama pihak kampus untuk mengembangkan kasus ini.

"Berdasarkan keterangan tersangka, bahwa ini sudah sejak lama. Kalau menurut keterangan 2019 sampai sekarang, jadi sudah lama, baru terungkap sekarang," kata Setyo saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Minggu (12/6).

Irjen Setyo mengaku sudah bertemu dengan pihak UNM terkait kasus ini. Mereka akan menjalin kerja sama untuk melakukan penanganan peredaran narkoba di kampus.

"Terkait tindak lanjut selanjutnya, tadi sudah ketemu dari rektorat Universitas Negeri Makassar tentu ke depan kita akan kerja sama untuk bagaimana penanganan peredaran narkoba di kampus," ujarnya.

"Mungkin dengan cara safety untuk pelaksanaan pengamanan melibatkan koordinasi yang baik, baik dari BNNP, kemudian dari Ditresnarkoba Polda. Jadi ke depan tentu kita kembangkan supaya hal ini tidak akan kerja," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads