Kasus brankas narkoba yang ditemukan di Universitas Negeri Makassar (UNM) kampus Parang Tambung sempat membuat geger. Detik-detik penggerebekan narkoba tersebut terungkap.
"Iya (itu video penggerebekan di UNM)," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana membenarkan video penggerebekan kepada detikSulsel, Jumat (16/6/2023).
Berdasarkan video yang diterima detikSulsel, penggerebekan brankas narkoba di UNM itu berlangsung malam hari. Tampak sejumlah polisi narkoba sedang bergerak perlahan ke salah satu sekretariat mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas tersebut menggiring salah terduga pelaku inisial S yang sebelumnya diringkus di Jalan Sultan Hasanuddin, Gowa, Sabtu (3/6). Polisi dan S kemudian tiba di depan salah satu sekretariat mahasiswa.
Setelah memastikan aba-aba, petugas langsung masuk ke dalam sekretariat tersebut dan di dalamnya terlihat sejumlah pria yang diduga sedang pesta sabu. Terlihat jelas ada beberapa bong narkoba di dalam ruangan sekretariat.
![]() |
Sejumlah pria di lokasi tampak tak berkutik. Sementara polisi langsung melakukan penggerebekan dan interogasi.
"Siapa yang punya itu," ujar salah seorang petugas.
Selanjutnya potongan video menunjukkan momen polisi membuka salah satu tegel di dalam ruangan sekretariat. Petugas pun menemukan sebuah brankas yang tertanam di dalamnya.
Di dalam brankas yang ditanam di bawah lantai itulah polisi kembali menemukan sejumlah barang bukti lainnya. Sejumlah saset sabu langsung diamankan.
![]() |
Pada potongan video lainnya, polisi tampak membawa para terduga pelaku yang digerebek ke sebuah kantor jasa pengiriman. Di sana petugas kembali menemukan barang bukti sabu yang disembunyikan di dalam sebuah sound system.
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan bahwa dari hasil interogasi terduga pelaku S mengakui dia dan sejumlah rekannya kerap mengkonsumsi sabu di kampus UNM Parang Tambung.
Polisi lalu melakukan pemeriksaan handphone milik S. Dia rupanya kurir narkoba dari jaringan kampus. Dari sinilah polisi melakukan pengembangan dan menangkap 4 orang tersangka lainnya.
"Kemudian hasil pemeriksaan HP dapat dikembangkan bahwa dirinya merupakan kurir narkotika sabu dari jaringan kampus. Kemudian di TKP 2 Kampus UNM Parangtambung ini petugas Dirnarkoba Polda Sulsel hasil pengembangan dari lelaki S menuju kampus UNM Parangtambung dan setibanya di kampus petugas kepolisian menemukan 4 orang sedang mengkonsumsi, pesta narkoba sabu dan ganja," tutur Setyo.
Setelah dilakukan penangkapan, polisi kemudian menemukan barang bukti di dalam sebuah ruangan berupa 7 saset sabu. Polisi juga menemukan 6,5 butir ekstasi.
"Ditemukan barang bukti di lantai di dalam ruangan berupa 7 saset plastik klip ya, berisi kristal bening narkotika jenis sabu dengan berat netto 4,70101 gram. Kemudian 1 saset plastik klip berisi 6,5 butir tablet warna cokelat berlogo Gucci narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 2,4 gram," ungkapnya.
Selain itu, polisi juga menemukan 4 linting ganja dengan berat 3,1772 gram dan brankas warna hitam. Ada juga sebuah buku catatan penjualan narkoba.
"4 linting berisi daun batang dan pici kering narkotika jenis ganja dengan berat netto 3,1772 gram. Kemudian satu brangkas warna hitam yang ada di depan kita ini. Kemudian 1 buah buku catatan penjualan narkotika dan 3 buah alat hisap sabu jenis bong dan satu batang pireks kaca dan 4 unit hp android," bebernya.
Setyo menuturkan pihaknya awalnya menemukan kejanggalan di lokasi saat melakukan pemeriksaan. Suara ketukan dari tegel tempat brankas tersebut ditanam terdengar berbeda.
"Pada saat kejadian, anggota dengan teliti bahwa salah satu ada kejanggalan, ketukan dari tegel itu suaranya berbeda, akhirnya kita bisa ungkap bahwa di dalamnya ada brankas yang ditanam," ujarnya.
Brankas tersebut memang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Sebab, brankas ditanam dan ditutup menggunakan besi teralis lalu ditutup tegel.
"Bahwa ada bunker bahwa di dalamnya ada brankas yang ditanam di dalam tanah, ditutup teralis, kemudian ditutup tegel," kata dia.
Brankas tersebut memiliki ukuran panjang 35 centimeter, lebar 25 centimeter dan tinggi 25 centimeter. Brankas tersebut ditanam di lobang dengan luas 40x40x40 centimeter.
"Dengan ukuran panjang 35 centimeter, lebar 25 centimeter, tinggi 25 centimeter, kemudian ditanam di lobang luas 40x40x40 dimasukkan dengan teralis besi, dilas, kemudian ditutup dengan tegel sehingga tersamarkan," terangnya.
(hmw/nvl)