Keluarga Siapkan 2 Bukti Petunjuk Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP Athirah

Kota Makassar

Keluarga Siapkan 2 Bukti Petunjuk Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP Athirah

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Selasa, 13 Jun 2023 14:42 WIB
SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Foto: SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar -

Pihak keluarga mengklaim Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melakukan gelar perkara ulang atau gelar perkara khusus terkait kematian putra pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Basman Nafa Yaskura (15) di SMP Athirah Makassar. Pihak keluarga sudah menyiapkan dua bukti petunjuk terkait kejanggalan kematian korban.

"Lebih dari 2 lah alat bukti petunjuk (yang disiapkan)," ujar ketua tim kuasa hukum Andi Arfan Sahabuddin kepada detikSulsel, Selasa (13/6/2023.

Andi mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap secara gamblang terkait alat bukti petunjuk tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan menyampaikannya secara langsung pada saat gelar perkara khusus di Polda Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kami belum bisa ini demi menjaga. Kami juga ingin membantu pihak kepolisian," kata Andi Arfan.

Keluarga Belum Puas

Kasus yang awalnya ditangani Polrestabes Makassar ini sempat disetop dengan alasan Basman diduga tewas karena sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Namun pihak keluarga mengaku belum puas dengan hasil penyelidikan kepolisian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kalau pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian almarhum. Hanya pihak keluarga di sini kalau bilang dikatakan belum ya mungkin belum puas," kata Andi Arfan.

Penyidik Polrestabes Makassar sebelumnya memeriksa 23 saksi di kasus tersebut hingga akhirnya penyelidikan dihentikan. Namun pihak keluarga meminta penyelidikan diperdalam.

"Makanya diperlukan lagi penyelidikannya, panggil semua saksi, rekonstruksi ulang, periksa semua yang kompeten, mari kita transparan ungkap apa sebenarnya yang terjadi," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Keluarga Belum Terima Surat Penghentian Penyelidikan

Lebih lanjut Andi Arfan mengakui pihaknya sudah menerima informasi bahwa polisi melakukan penghentian penyelidikan kasus kematian Basman. Namun ia menegaskan pihaknya belum menerima surat pemberitahuan penghentian penyelidikan (SP2HP) terkait penghentian penyelidikan tersebut.

"Belum menerima (SP2HP) dari Polrestabes," ujar Andi Arfan kepada detikSulsel, Selasa (13/6).

Andi Arfan mengatakan pihaknya sejauh ini baru menerima barang bukti terkait kematian korban. Andi mengaku mengambil sendiri barang bukti tersebut di Polrestabes Makassar.

"Kalau barang bukti saya sendiri yang datang menerima,. Barang pribadi korban, tas baju kami sudah mengambil di Polrestabes," kata Andi.

Lebih lanjut Andi Arfan menilai kepolisian bisa saja masih mendalami kasus korban. Dia menyinggung penyidik sejauh ini belum membongkar motif korban melompat dari lantai 8 sekolah.

"Polrestabes baru melakukan press rilis, tapi kan belum ada juga sampai saat ini sampai saat ini. Bisa saja kemungkinan Polrestabes masih melakukan penyelidikan," kata Andi Arfan.

"Kalau Polrestabes bilang itu bunuh diri mungkin masih diselidiki motifnya. Pihak keluarga ingin ini agar diselidiki lebih dalam lagi ya mungkin melihat kejanggalan-kejanggalan pada korban," katanya lagi.

detikSulsel mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol terkait klaim keluarga korban belum menerima SP2HP. Dia mengatakan akan mengecek klaim keluarga korban tersebut.

"Saya cek," kata AKBP Ridwan dalam konfirmasi terpisah.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Seputar Anak Pejabat Kemenhub Tewas Terjun dari Lantai 8 Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)

Hide Ads