Keluarga Siswa Tewas di SMP Athirah Tetap Cari Fakta Baru Meski Kasus Disetop

Kota Makassar

Keluarga Siswa Tewas di SMP Athirah Tetap Cari Fakta Baru Meski Kasus Disetop

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Senin, 05 Jun 2023 08:50 WIB
Pejabat Kemenhub ke Athirah. detikSulsel/Ihksan Bayu Aji Saputra
Foto: Pejabat Kemenhub ke Athirah. detikSulsel/Ihksan Bayu Aji Saputra
Makassar -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Penyelidikan kasus tewasnya siswa SMP Athirah Makassar Basman Nafa Yaskusa (15) yang terjatuh dari lantai 8 sekolah telah resmi disetop polisi. Namun keluarga tetap akan mencari fakta baru penyebab kematian korban.

Hal tersebut diungkapkan ayah Basman, Benny Nurdin Yusuf. Menurut Benny, masih ada hal janggal yang menyebabkan anaknya tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau penghentian itu kan tugasnya polisi. Saya dari pihak keluarga tentu akan berupaya mencari fakta-fakta baru apa yang bisa meyakinkan saya, meyakinkan semua keluarga bahwa betul," ujar Benny kepada detikSulsel, Minggu (4/6/2023).

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaMomen Basman memasuki lift SMP Athirah Makassar. Foto: Dokumen Istimewa.

Benny mengaku sudah ikhlas atas kepergian anaknya. Namun dia tetap menginginkan semua kejanggalan yang ada bisa terungkap.

ADVERTISEMENT

"Kalau ikhlas, ya ikhlas anak saya meninggal. Tapi untuk meyakinkan bahwa anak saya dengan fakta kejanggalan itu tentu menjadi tanda tanya dalam diri saya dan keluarga," terangnya.

Lebih lanjut, Benny mengaku harus tetap bersabar atas kepergian anaknya. Meskipun begitu dia merasa terpukul atas kejadian itu.

"Jadi saya pikir itu saja ya, saya tidak mau berpolemik, mungkin kalau dilihat saya udah mau meledak ini saya punya dada kepala berpikir, tapi saya harus sabar. Ini ujian dari tuhan saya harus terima, muda-mudahan ada hikmahnya," imbuhnya.

Benny pun berharap jika nantinya ada pihak yang mengetahui informasi mengenai kematian anaknya agar bisa memberitahu pihak keluarga. Menurutnya informasi apapun sangat berarti bagi keluarga.

"Tentu fakta-fakta yang nanti kalau kita ada fakta baru atau mungkin barang kali ada orang lain yang punya fakta, silakan disampaikan ke kami. Kalau kami menganggap itu valid, kami akan dorong untuk dibuka," paparnya.

Di sisi lain, Benny mengapresiasi kinerja kepolisian dalam mengusut kasus tewasnya Basman. Meskipun dirinya sendiri sebetulnya belum merasa puas dengan apa yang telah menimpa anaknya.

"Kalau kami dari pihak keluarga sudah, ya sudahlah kan kerja polisi dari awal sudah menyampaikan. Saya kira profesional lah polisi, saya yakin itu," pungkasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Kasus Disetop Polisi

Polisi diketahui melakukan penyelidikan selama 9 hari sejak kematian korban pada Rabu (24/5) lalu. Total penyidik memeriksa 23 orang saksi.

Berdasarkan hasil penyelidikan kasus tersebut, korban disimpulkan sengaja melompat alias diduga sengaja mengakhiri hidupnya. Dengan demikian kasus ini resmi disetop polisi.

"Tentunya kita lakukan penghentian penyelidikan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Porestabes Makassar, Jumat (2/6).

Polisi merilis perkembangan kasus kematian siswa SMP pejabat Kemenhub di Sekolah Islam Athirah Makassar. detikSulsel/IhksanPolisi merilis perkembangan kasus kematian siswa SMP pejabat Kemenhub di Sekolah Islam Athirah Makassar. Foto: detikSulsel/Ihksan.

Ngajib menyebut korban terjatuh dari lantai 8 karena sengaja melompat. Polisi menyimpulkan korban sengaja mengakhiri hidupnya.

"Dari hasil pemeriksaan, dari hasil penyelidikan kita dapatkan bahwa korban ini melompat atau bunuh diri," kata Kombes Ngajib.

Ngajib juga memastikan tak ada perbuatan tindak pidana di balik aksi korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Oleh sebab itulah Ngajib memastikan tak ada unsur pidana di kasus ini.

"Sampai saat ini tidak ada ditemukan unsur pidana," kata Ngajib.

Motif Korban Lompat dari Sekolah Tetap jadi Misteri

Kombes Ngajib sebelumnya mengungkapkan sejumlah alasan korban patut diduga sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Salah satunya karena tak ada kecurigaan di balik peristiwa ini.

"Karena sampai hasil pemeriksaan hasil olah TKP tidak didapatkan adanya kecurigaan hal-hal yang lain, tapi sampai saat ini proses pembuktian menyatakan ada persesuaian bahwa korban ini memang naik sendiri, dan terjatuh dari atas lantai 8," kata Ngajib pada Rabu (24/5) lalu.

Kombes Ngajib juga mengatakan bahwa luka-luka yang diderita pada mayat korban diakibatkan karena korban memang terjatuh. Dia memastikan tak ada penyebab lain seperti adanya luka akibat dianiaya.

"Kalau dari Dokpol sendiri dari beberapa pemeriksaan akibat dari jatuh itu mengakibatkan ada beberapa yang luka, luka itu memang luka karena jatuh, luka karena benturan, bukan karena benda tumpul yang lain," katanya.

Meski demikian, motif korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah tetap menjadi misteri. Polisi tak dapat memastikan alasan korban melakukan aksi nekat itu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

SMP Athirah Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Mas Amin Uppi mengakui ada kelalaian atas insiden tersebut. Pihak sekolah pun meminta maaf namun menegaskan pihaknya siap bertanggung jawab atas insiden yang terjadi.

"Kami sudah serahkan ke polisi untuk menyelidiki kasus ini, apapun hasilnya kami akan bertanggung jawab untuk itu," kata Amin kepada detikSulsel, Senin (29/5).

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Mas Amin Uppi. Ihksan/detikSulselWakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Mas Amin Uppi. Foto: Ihksan/detikSulsel

Amin mengatakan insiden tewasnya korban juga bagian dari kelalaian sekolah karena tangga yang dipakai korban pada saat itu seharusnya tidak terpasang di lokasi. Tangga tersebut seharusnya baru bisa berada di lokasi ketika ingin dipakai oleh teknisi.

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkapnya.

Amin melanjutkan tidak mengetahui anak-anak bisa naik ke atas atap. Bahkan dirinya baru mengetahui jika siswa bisa naik setelah kejadian tersebut.

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Amin menerangkan kini pihaknya akan memberlakukan larangan bagi siswa naik ke atas atap. Pihak sekolah bahkan telah memasang tanda larangan naik ke atap.

Sementara terkait CCTV di lantai 8 yang mati saat Basman tewas, Amin menjelaskan jika angin kencang menjadi penyebab plafon ambruk dan mengenai CCTV.

"Pada saat ada angin kencang, itu kan ada 2 CCTV itu kena roboh dengan plafonnya itu," paparnya.

Halaman 2 dari 3
(ata/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads