Babak Baru Kematian Siswa SMP Athirah Kasusnya Sempat Disetop Polisi

Kota Makassar

Babak Baru Kematian Siswa SMP Athirah Kasusnya Sempat Disetop Polisi

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Sabtu, 10 Jun 2023 08:00 WIB
SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Foto: SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar -

Kasus kematian siswa SMP Athirah Makassar Basman Nafa Yaskura (15) memasuki babak baru setelah pihak keluarga membuat laporan ke Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). Kasus kematian korban yang sebelumnya disetop polisi berpotensi dibuka lagi dengan gelar perkara khusus.

Untuk diketahui, kasus kematian Basman tewas terjatuh dari lantai 8 SMP Athirah Makassar pada Rabu (24/5) lalu sudah disetop polisi. Penyelidikan tidak dilanjutkan karena polisi menganggap korban sengaja melompat dari lantai 8.

"Tentunya kita lakukan penghentian penyelidikan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Jumat (2/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil pemeriksaan, dari hasil penyelidikan kita dapatkan bahwa korban ini melompat atau bunuh diri," kata Kombes Ngajib.

Kombes Ngajib juga memastikan tak ada perbuatan tindak pidana di balik aksi korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Oleh sebab itulah Ngajib memastikan tak ada unsur pidana di kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Sampai saat ini tidak ada ditemukan unsur pidana," kata Ngajib.

Polda Disebut Akan Gelar Perkara Khusus

Belakangan tim kuasa hukum keluarga Basman mendatangi Polda Sulsel pada Kamis (8/6) lalu. Ketua tim kuasa kukum Andi Arfan Sahabuddin kemudian mengatakan bahwa Polda Sulsel akan melakukan gelar perkara khusus.

"Ke Polda yaitu ini untuk bagaimana rekonstruksi ulang atau gelar perkara khusus, biar ini terang benderang biar jelas begitu," ujar Andi Arfan Sahabuddin kepada detikSulsel, Jumat (9/6).

Menurut Arfan, pihak keluarga ke Polda Sulsel sebenarnya hanya untuk memasukkan laporan polisi secara resmi. Tapi pihak kepolisian justru mengarahkan agar langsung dilakukan gelar perkara khusus.

"Ini kan, rencananya mau buat LP karena selama ini kan belum ada LP resmi dari keluarga, jadi yang di Polrestabes itu temuan bukan LP. Hanya, pada saat itu (kemarin) di Polda diarahkan dulu ke situ gelar khusus," kata Arfan.

Lebih lanjut dia juga menjelaskan Polrestabes Makassar sebenarnya juga belum menyetop kasus ini secara resmi.

"Jadi ini kan dihentikan sama Polrestabes, tetapi kan belum ada secara resmi SP3-nya. Hanya pak Kapolres pada saat itu buat rilis bahwa ini disetop. Tapi secara resmi belum ada keluar SP3," tuturnya.

Pihak keluarga mengatakan bahwa surat permohonan pengajuan gelar perkara khusus telah diterima. Namun pihaknya masih menunggu kabar dari Polda.

"Untuk suratnya sudah diterima, tunggu info balik dari Polda diterima atau ditolak. Kalau dijadwalkan belum," ujar.

detikSulsel mengkonfirmasi Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana perihal rencana gelar pekara khusus yang dimaksud pihak keluarga Basman. Namun Suartana belum memberikan respons.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya....

Lihat Video: Seputar Anak Pejabat Kemenhub Tewas Terjun dari Lantai 8 Sekolah

[Gambas:Video 20detik]




Momen Korban Terekam CCTV Lift Sekolah

CCTV sekolah turut merekam aktivitas saat korban Basman tiba di SMP Athirah Makassar di Jalan Kajaolalido, Ujung Pandang, Makassar pada Rabu (24/5). Tampak korban yang mengenakan baju hijau sedang berjalan di lobi menuju lift sekolah pada pukul 09.21.54 Wita.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaBasman saat di lobi SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Rekaman CCTV selanjutnya menampilkan suasana dalam lift sekolah pada pukul 09.23.34 Wita. Tampak lift awalnya hanya diisi tiga orang yakni 2 siswi bersama seorang pria dewasa di dekat tombol lift.

Selanjutnya muncul seorang siswa mengenakan kopiah masuk dan berdiri di sisi kanan lift. Kedatangan siswa tersebut disusul oleh seorang petugas galon.

Sementara korban Basman terlihat berjalan tepat di belakang petugas yang membawa galon tersebut. Tampak jelas korban menekan tombol lift kemudian berjalan mengambil posisi di bagian paling belakang lift.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaBasman saat memasuki lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Selanjutnya dua orang siswa berseragam putih juga masuk ke dalam lift. Namun tak lama kemudian dua siswi yang paling awal berada di dalam lift terlihat berjalan keluar pada pukul 09.24.26 Wita.

Tak berselang lama kemudian, siswa yang mengenakan kopiah juga keluar dari lift pada pukul 09.24.43. Selanjutnya dua siswa berseragam putih itu juga keluar dari lift pada pukul 09.25.02.

Pada momen ini korban tetap berdiri di bagian belakang lift. Tersisa hanya korban bersama petugas galon dan pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaBasman saat berdiri di dalam lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Namun pada pukul 09.25.23 korban keluar dari lift bersamaan dengan petugas galon. Alhasil tersisa hanya pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift tersebut.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaKorban Basman meninggalkan lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Pihak kepolisian sebelumnya menjelaskan bahwa korban memang langsung ke lantai 8 dengan menggunakan lift. Sementara pada rekaman CCTV lainnya, tampak suasana halaman parkir sekolah yang bersebelahan dengan lapangan voli.

Pada rekaman CCTV sekitar pukul 09.44.02, tampak aktivitas normal para siswa di lapangan voli. Namun tak lama kemudian jenazah korban ditemukan tergeletak di lapangan voli tersebut usai terjatuh dari lantai 8 sekolah.

SMP Athirah Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Mas Amin Uppi mengakui ada kelalaian atas insiden tersebut. Pihak sekolah pun meminta maaf namun menegaskan pihaknya siap bertanggung jawab atas insiden yang terjadi.

"Kami sudah serahkan ke polisi untuk menyelidiki kasus ini, apapun hasilnya kami akan bertanggung jawab untuk itu," kata Amin kepada detikSulsel, Senin (29/5).

Amin mengatakan insiden tewasnya korban juga bagian dari kelalaian sekolah karena tangga yang dipakai korban pada saat itu seharusnya tidak terpasang di lokasi. Tangga tersebut seharusnya baru bisa berada di lokasi ketika ingin dipakai oleh teknisi.

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkapnya.

Amin melanjutkan tidak mengetahui anak-anak bisa naik ke atas atap. Bahkan dirinya bahkan baru mengetahui jika siswa bisa naik setelah kejadian tersebut.

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Amin menerangkan kini pihaknya akan memberlakukan larangan bagi siswa naik ke atas atap. Pihak sekolah bahkan telah memasang tanda larangan naik ke atap.

Sementara terkait CCTV di lantai 8 yang mati saat Basman tewas, Amin menjelaskan jika angin kencang menjadi penyebab plafon ambruk dan mengenai CCTV.

"Pada saat ada angin kencang, itu kan ada 2 CCTV itu kena roboh dengan plafonnya itu," paparnya.

Halaman 2 dari 3
(hmw/asm)

Hide Ads