Momen Anak Pejabat Kemenhub Dalam Lift Sebelum Tewas di SMP Athirah Makassar

Kota Makassar

Momen Anak Pejabat Kemenhub Dalam Lift Sebelum Tewas di SMP Athirah Makassar

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 05:14 WIB
SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Foto: CCTV dalam lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Momen anak pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Benny Nurdin Yusuf, Basman Nafa Yaskura (15) sebelum tewas di SMP Athirah Makassar terungkap dalam rekaman CCTV. Kamera pengawas sekolah memperlihatkan gerak-gerik korban sebelum terjatuh dari lantai 8 sekolah.

Kasus kematian Basman sebelumnya resmi disetop polisi dengan alasan korban patut diduga sengaja melompat dari lantai 8 sekolah sehingga tidak ditemukan unsur pidana di kasus ini. Rekaman CCTV sekolah turut menjadi bukti penting dalam penyelidikan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berawal Korban Bolos Sekolah

Basman awalnya ketahuan bolos sekolah pada hari kematiannya, Rabu (24/5). Dia saat itu terdeteksi sedang berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) sehingga dia langsung ditelepon oleh ibunya.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan sang ibu meminta Basman kembali ke sekolah dan korban diwajibkan mengirimkan bukti foto saat sudah kembali ke sekolah.

ADVERTISEMENT

"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujar Ridwan kepada detikSulsel, Jumat (26/5).

Namun korban yang tiba di sekolahnya justru langsung menuju lantai 8. Setelah salat itulah korban diduga langsung menuju ke sebuah balkon di lantai 8 hingga diduga sengaja melompat hingga ditemukan tewas tergeletak di lapangan voli sekolah.

Momen Korban Terekam CCTV Lift Sekolah

CCTV sekolah merekam aktivitas saat korban tiba di SMP Athirah Makassar di Jalan Kajaolalido, Ujung Pandang, Makassar pada Rabu (24/5). Tampak korban yang mengenakan baju hijau sedang berjalan di lobi menuju lift sekolah pada pukul 09.21.54 Wita.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaBasman saat berada di lobi SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Rekaman CCTV selanjutnya menampilkan suasana dalam lift sekolah pada pukul 09.23.34 Wita. Tampak lift awalnya hanya diisi tiga orang yakni 2 siswi bersama seorang pria dewasa di dekat tombol lift.

Selanjutnya muncul seorang siswa mengenakan kopiah masuk dan berdiri di sisi kanan lift. Kedatangan siswa tersebut disusul oleh seorang petugas galon.

Sementara korban Basman terlihat berjalan tepat di belakang petugas yang membawa galon tersebut. Tampak jelas korban menekan tombol lift kemudian berjalan mengambil posisi di bagian paling belakang lift.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaMomen Basman pertama kali masuk lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Masih berdasarkan CCTV, dua orang siswa berseragam putih juga masuk ke dalam lift. Namun tak lama kemudian dua siswi yang paling awal berada di dalam lift terlihat berjalan keluar pada pukul 09.24.26 Wita.

Tak berselang lama kemudian, siswa yang mengenakan kopiah juga keluar dari lift pada pukul 09.24.43. Selanjutnya dua siswa berseragam putih itu juga keluar dari lift pada pukul 09.25.02.

Pada momen ini korban tetap berdiri di bagian belakang lift. Tersisa hanya korban bersama petugas galon dan pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaMomen Basman bersama 2 orang lainnya dalam lift SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Namun pada pukul 09.25.23 korban keluar dari lift bersamaan dengan petugas galon. Alhasil tersisa hanya pria dewasa yang berdiri di dekat tombol lift tersebut.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaMomen Basman keluar dari lift di lantai 8 SMP Athirah Makassar. Dokumen Istimewa

Pihak kepolisian sebelumnya menjelaskan bahwa korban memang langsung ke lantai 8 dengan menggunakan lift. Sementara pada rekaman CCTV lainnya, tampak suasana halaman parkir sekolah yang bersebelahan dengan lapangan voli.

Pada rekaman CCTV sekitar pukul 09.44.02, tampak aktivitas normal para siswa di lapangan voli. Namun tak lama kemudian jenazah korban ditemukan tergeletak di lapangan voli tersebut usai terjatuh dari lantai 8 sekolah.

SMP Athirah Makassar. Dokumen IstimewaHalaman parkiran SMP Athirah Makassar berdekatan dengan lapangan voli tempat jasad Basman ditemukan usai terjatuh dari lantai 8 sekolah. Dokumen Istimewa

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Saksikan juga Sudut Pandang: Diabetes, "Silent Killer" Balita dan Remaja Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



Kasus Disetop Polisi

Polisi diketahui melakukan penyelidikan selama 9 hari sejak kematian korban pada Rabu (24/5) lalu. Total penyidik memeriksa 23 orang saksi.

Berdasarkan hasil penyelidikan kasus tersebut, korban disimpulkan sengaja melompat alias diduga sengaja mengakhiri hidupnya. Dengan demikian kasus ini resmi disetop polisi.

"Tentunya kita lakukan penghentian penyelidikan," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Porestabes Makassar, Jumat (2/6).

Ngajib menyebut korban terjatuh dari lantai 8 karena sengaja melompat. Polisi menyimpulkan korban sengaja mengakhiri hidupnya.

"Dari hasil pemeriksaan, dari hasil penyelidikan kita dapatkan bahwa korban ini melompat atau bunuh diri," kata Kombes Ngajib.

Ngajib juga memastikan tak ada perbuatan tindak pidana di balik aksi korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Oleh sebab itulah Ngajib memastikan tak ada unsur pidana di kasus ini.

"Sampai saat ini tidak ada ditemukan unsur pidana," kata Ngajib.

Meski demikian, motif korban sengaja melompat dari lantai 8 sekolah tetap menjadi misteri. Polisi tak dapat memastikan alasan korban melakukan aksi nekat itu.

SMP Athirah Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab

Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Mas Amin Uppi mengakui ada kelalaian atas insiden tersebut. Pihak sekolah pun meminta maaf namun menegaskan pihaknya siap bertanggung jawab atas insiden yang terjadi.

"Kami sudah serahkan ke polisi untuk menyelidiki kasus ini, apapun hasilnya kami akan bertanggung jawab untuk itu," kata Amin kepada detikSulsel, Senin (29/5).

Amin mengatakan insiden tewasnya korban juga bagian dari kelalaian sekolah karena tangga yang dipakai korban pada saat itu seharusnya tidak terpasang di lokasi. Tangga tersebut seharusnya baru bisa berada di lokasi ketika ingin dipakai oleh teknisi.

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkapnya.

Amin melanjutkan tidak mengetahui anak-anak bisa naik ke atas atap. Bahkan dirinya bahkan baru mengetahui jika siswa bisa naik setelah kejadian tersebut.

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Amin menerangkan kini pihaknya akan memberlakukan larangan bagi siswa naik ke atas atap. Pihak sekolah bahkan telah memasang tanda larangan naik ke atap.

Sementara terkait CCTV di lantai 8 yang mati saat Basman tewas, Amin menjelaskan jika angin kencang menjadi penyebab plafon ambruk dan mengenai CCTV.

"Pada saat ada angin kencang, itu kan ada 2 CCTV itu kena roboh dengan plafonnya itu," paparnya.

Saksikan juga Sudut Pandang: Diabetes, "Silent Killer" Balita dan Remaja Indonesia

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Hide Ads