Tradisi di FT UHO Berujung Petaka Mahasiswi Babak Belur Dianiaya Senior

Sulawesi Tenggara

Tradisi di FT UHO Berujung Petaka Mahasiswi Babak Belur Dianiaya Senior

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 07:00 WIB
Mahasiswi UHO Kendari dianiaya senior wanita.
Foto: Mahasiswi UHO Kendari dianiaya senior wanita. (dok. istimewa)
Kendari -

Mahasiswi Fakultas Teknik (FT) Universitas Halu Oleo (UHO) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial WA (19) babak belur usai dianiaya senior wanita di kampusnya. Aksi penganiayaan itu disebut sudah menjadi tradisi.

Hal tersebut diungkapkan kakak korban inisial TR. Dia menyebut terdapat sejumlah luka lebam di bagian wajah adiknya akibat dianiaya senior.

"Itu ditempeleng, dia sempat berdarah di mulutnya. Luka-lukanya di bagian muka, di bawah mata lebam dan atas, bibir pecah dan mengeluarkan darah," ungkap TR kepada detikcom, Jumat (2/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penganiayaan tersebut terjadi di ruang vokasi FT UHO Kendari pada Jumat (2/6) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban saat itu hendak mengambil PDH yang akan dibagikan oleh seniornya.

TR yang tidak terima dengan kejadian yang dialaminya adiknya lantas melapor ke polisi. Laporan tersebut tertuang dalam Nomor: B/421/VI/2023/Sultra/Res Kdi/Siaga Polsek Poasia tanggal 2 Juni 2023.

ADVERTISEMENT

"Iya kita sudah lapor polisi untuk proses hukum. Kejadiannya itu pukul 01.00 Wita di Fakultas Teknik D3," ujar dia.

Lebih lanjut TR menuturkan penganiayaan itu tak hanya menimpa adiknya saja, namun juga terhadap beberapa teman angkatan adiknya. Namun, TR menyebut adiknya mengalami penganiayaan yang cukup parah.

"Itu sampai terjadinya pemukulan. Awalnya mereka mau ambil baju PDH. Sebenarnya banyak korbannya, hanya herannya kenapa cuman adik saya yang kena sampai memar begitu," ungkap dia.

TR mengungkapkan senior kampus yang melakukan penganiayaan berjumlah dua orang, masing-masing NI dan FA. Keduanya merupakan mahasiswi angkatan 2019 dan 2020 di kampus tersebut.

"Ini seniornya angkatan 2019 dan 2020, kalau adikku semester sekarang," ungkapnya.

Penganiayaan Diduga Jadi Tradisi

TR juga tidak tahu pasti pemicu penganiayaan tersebut. Berdasarkan informasi yang ia terima, kekerasan itu bagian dari tradisi yang sudah dijalankan senior kampus saat pengambilan PDH.

"Itu juga kurang tahu (alasannya dianiaya) tapi mereka (senior saat proses mediasi) bilang setiap ambil baju itu begitu terus (penganiayaan). Katanya sudah turun-temurun, pelakunya sempat bilang begitu (turun-temurun)," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Polisi Sempat Mediasi Korban-Pelaku

Polisi mengamankan kedua pelaku penganiayaan berinisial F (20) dan NI (22) setelah korban melapor ke polisi. Kedua pihak sempat dimediasi namun gagal.

"Untuk proses mediasi gagal," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman kepada wartawan, Jumat (2/6).

Eka mengatakan pihaknya sudah mempertemukan keluarga korban maupun pelaku. Pihak kampus juga turut dihadirkan.

"Kami mempertemukan (mediasi) pihak kampus dengan pihak keluarga korban. Tapi mediasi gagal," tegas Eka.

Sementara itu, kakak korban inisial TR membenarkan adanya proses mediasi tersebut. Namun mediasi tidak menemukan jalan keluar.

"Iya ada mediasi. Tadi mediasinya gagal. Iya keluarga menolak (damai)," ujar TR.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads