.webp)
Korban pencabulan yang dilakukan oleh guru SDN di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) bertambah yang sebelumnya 9 orang menjadi 12 orang. Korbannya terdiri dari 8 murid perempuan dan 4 murid laki-laki.
"Ada 12 korban atau anak yang sudah kami lakukan pemeriksaan. Ada 8 orang korban anak perempuan dan ada 4 anak laki-laki," ungkap Kapolres Pinrang AKBP Santiaji Kartasasmita saat rilis di Mapolres Pinrang, Rabu (31/5/2023).
Santiaji menjelaskan, pelaku melakukan aksi pencabulan sebanyak 4 kali selama Mei 2023 ini. Perbuatan cabul dilakukan pelaku saat selesai mata pelajaran olahraga di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam 1 bulan terakhir (Mei 2023) ada 4 kali dengan waktu yang berbeda. Jadi mungkin disesuaikan seminggu sekali. Sampai dengan terakhir pelaku dilaporkan sudah 4 kali melakukan pencabulan," paparnya.
Pencabulan yang dilakukan pelaku yakni mengumpulkan para murid dalam satu ruangan kelas dan tertutup. Kemudian melakukan tindakan pencabulan.
"Setelah selesai pelajaran olahraga, pelaku mengumpulkan korban di ruangan kelas dalam kondisi tertutup, kemudian pelaku melucuti celana korban sampai lutut dan meraba dan meremas alat kelamin korban," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, oknum guru berstatus ASN itu ditangkap di Polres Pinrang pada Jumat (26/5). AM diamankan setelah polisi menerima laporan dari orang tua korban.
"Ada 9 korban semua merupakan murid di SDN Pinrang," ungkap Kasat Reskrim Polres Pinrang Iptu Akhmad Risal kepada detikSulsel, Senin (29/5).
Oknum guru berstatus ASN itu mengancam korbannya saat melakukan pencabulan. Siswinya diancam akan dipukul jika menceritakan perbuatannya ke orang tua korban.
"Pelaku mengancam korban dengan mengatakan kepada korban, 'jangan ki bilang kepada orang lain apalagi orang tua ta, nanti saya pukul'," tuturnya.
(ata/ata)
