Pengakuan Husen Gelap Mata Mutilasi Hidup-hidup Bosnya

Berita Jawa Tengah

Pengakuan Husen Gelap Mata Mutilasi Hidup-hidup Bosnya

Tim detikJateng - detikSulsel
Kamis, 11 Mei 2023 08:00 WIB
Semarang -

Muhammad Husen (29) nekat memutilasi Irwan Hutagalung (53), bos pemilik depot air isi ulang tempatnya bekerja di Semarang, Jawa Tengah. Aksi keji itu ia lakukan lantaran kesal kepada korban.

Husen mulai melakukan aksinya pada Kamis malam (4/5). Mulanya, Husen menusuk kepala korban menggunakan linggis di dalam depot air isi ulang milik korban.

Setelah itu, Husen mengangkat korban ke lorong sempit yang membatasi depot air isi ulang dan tempat cuci mobil. Husen sempat meninggalkan korban yang sudah tak berdaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada Jumat (5/5) dini hari, Husen kembali untuk melakukan mutilasi. Saat itu, dia mengaku korban masih dalam keadaan hidup.

"Saat itu dia masih bernapas, ngorok-ngorok suaranya," ujar Husen di Mapolrestabes Semarang seperti dilansir dari detikJateng, Rabu (10/5/2023).

ADVERTISEMENT

Aksi sadisnya berlanjut setelah memotong tangan kanan-kiri dan kepala korban. Ia kemudian mengecor tubuh korban dengan semen milik korban.

Husen Sakit Hati ke Korban

Husen mengaku tega membunuh, memutilasi, dan mengecor bosnya karena sakit hati. Dia menyebut dirinya sering dipukuli oleh korban.

"Karena saya merasa sakit hati saya sering dipukuli," ujarnya Husen.

Di depot air isi ulang milik korban, Husen baru bekerja satu bulan lalu. Selama bekerja, Husen mengaku dipukuli setiap kali berbuat salah.

"Karena setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan contohnya ada pesenan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu selesai ngirim dia pulang marah-marah langsung main tangan, padahal dia yang bilang," jelasnya.

Husen mengaku tak berani keluar dari tempat kerja itu karena KTP miliknya ditahan. Husen juga mengaku diancam dibunuh.

"KTP saya pertama ditahan, kedua saya diancam kalau sampai keluar dari kerjaan itu langsung dihabisi, saya mau dibunuh," kata Husen.

Selain itu, Husen mengaku kecewa lantaran saat awal bekerja bosnya itu bersikap baik. Karena itu, saat dia keluar dari pekerjaan sebelumnya dia mau bekerja sebagai pegawai air isi ulang milik korban.

Husen Curi Uang Korban

Usai melakukan aksinya itu, Husen kemudian mencuri uang milik korban senilai Rp 7 juta. Dia menggunakan uang itu untuk bersenang-senang.

"Rp 7 juta dipergunakan untuk senang-senang, buat makan, rokok, iya (nyari cewek)," lanjutnya.

Husen baru berpikir untuk menghilangkan jejak pada hari berikutnya. Dia mengambil semen di rumah bosnya dan mengecor bosnya sendiri di celah bangunan di depot air isi ulang itu.

"Iya (ditimbun dan dicor) sekitar satu harian, hari Sabtu-nya, sore," kata Husen.

Husen Ngaku Puas Bunuh Korban

Husen dalam kesempatan itu tidak menampakkan penyesalan meski telah tertangkap. Bahkan, dia mengaku puas telah melakukan pembunuhan sadis itu.

Saat ditanya apakah dia menyesali perbuatannya, Husen tegas menjawab tidak menyesal. "Nggak (menyesal), puas," tegasnya.

Dia bahkan bisa bercerita secara detail mengenai alasannya membunuh dan memutilasi korbannya.

"Karena tangannya dipakai buat mukul saya makanya saya potong. Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja. Jadi yang saya potong kepala bukan bibir. Mulut kan susah," ujar Husen di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/5).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Husen Terancam 20 Tahun Bui

Husen dijerat pasal pembunuhan berencana atas aksi sadisnya membunuh, memutilasi, dan mengecor bosnya. Husen terancam hukuman 20 tahun penjara.

"Kepada yang bersangkutan akan dijerat dengan pasal KUHP 340 pembunuhan berencana di mana disebutkan dalam pasal itu hukumannya 20 tahun penjara," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar seperti dikutip dari detikJateng, Rabu (10/5).

Polisi juga sempat mengamankan satu orang usai kasus ini mengemuka. Namun, sampai saat ini statusnya masih saksi.

Dia merupakan pedagang angkringan yang mengetahui bahwa Husen melakukan pembunuhan. Pedagang angkringan itu juga sempat diajak bersenang-senang oleh Husen setelah dia melakukan aksinya.

"Imam (pedagang angkringan) statusnya saat ini saksi tapi kita dalami lagi, maksimal nanti dikenai pasal mengetahui tapi tidak melapor ke polisi," lanjut Irwan.

Dalam pengakuannya, Husen mengatakan sempat bercerita kepada Imam usai menikam korban. Namun, Imam disebut tidak pernah masuk ke tempat pembunuhan itu atau depot air isi ulang.

Husen mengaku tak ada alasan khusus untuk mengajak Imam. Imam memang sehari-hari berdagang di dekat lokasi.

"Karena yang di situ dia. Tahu (Husen melakukan pembunuhan), cuma sehabis minum bareng dia langsung pergi," katanya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads