Keluarga Andi Halimah (24), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap besarnya biaya untuk memulangkan Halimah dari Arab Saudi yang disiksa majikannya. Mertua Halimah mengaku, menantunya dimintai Rp 25 juta untuk biaya pemulangan.
"Minta uang Rp 25 juta pengurusnya. Sewa kapal pulang katanya. kalau ada uang Rp 25 juta baru bisa dipulangkan," ujar Sia saat ditemui detikSulsel, Kamis (4/5/2023).
Sia mengatakan permintaan pengurus yang mengatur pemberangkatan Halimah ke Arab Saudi tak mampu dipenuhi keluarga. Apalagi kondisi keuangan keluarga juga sulit secara ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang dimana ambil uang Rp 25 juta, dia (Halimah) berangkat itu justru karena butuh uang," paparnya sambil berurai air mata.
Dia menyesalkan sikap pengurus yang memberangkatkan Halimah karena lepas tanggungjawab. Belum lagi kondisi kesehatan Halimah yang sampai muntah darah.
"Di sana dia kan muntah darah, terus hanya dikasih jatah satu roti satu hari sama majikannya," tuturnya.
Kondisi Halimah tersebut kata dia membuat keluarga khawatir. Dia berharap pemerintah bisa segera membantu memulangkan Halimah ke Pinrang.
"Harapan kami pihak keluarga agar bisa pemerintah bantu kepulangannya," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Andi Halimah dianiaya hingga tidak digaji selama 3 bulan oleh majikannya di Arab Saudi. Halimah bahkan dituntut Rp 50 juta untuk diizinkan pulang ke Indonesia.
"Kalau Halimah minta dipulangkan, majikan minta uang Rp 50 juta," ujar Kakak Ipar Halimah, Birsan saat ditemui detikSulsel, Kamis (4/5).
Birsan mengatakan Halimah sendiri tak tahu mengapa uang Rp 50 juta yang dibahas majikannya jika dirinya meminta pulang. Apalagi selama empat bulan bekerja, dirinya baru sekali menerima gaji.
"Entah itu uang apa maksudnya yang diminta, tetapi kalau Halimah minta pulang ada diungkit uang Rp 50 juta," paparnya.
2 PMI Pinrang Dianaya Majikan di Arab Saudi
Untuk diketahui, dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Pinrang yakni Andi Halimah dan Arsi mengalami penyiksaan oleh majikannya di Arab Saudi. Arsi saat ini sudah dalam proses pemulangan ke Indonesia.
"Iya, kami sudah dapatkan kabar bahwa ada 2 tenaga kerja asal Pinrang di Arab Saudi (yang mengalami penyiksaan oleh majikan)," ujar Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Pinrang Andi Haeriah saat ditemui detikSulsel, Kamis (4/5).
Haeriah mengatakan Arsi sementara dalam proses pemulangan ke Indonesia sedangkan Halimah masih berada di Arab Saudi. Pihaknya pun sedang berupaya agar Halimah juga bisa dipulangkan.
"Kami belum dapat surat resmi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) tetapi kami sudah dapat kabar yang atas nama Arsi sudah dikembalikan sedangkan Andi Halimah ini masih sementara diupayakan," bebernya.
(hsr/sar)