.webp)
Pria berinisial RS di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya tega menganiaya bayinya yang baru berusia 2 tahun 7 bulan hingga tewas. Mirisnya, jasad korban lalu dikubur oleh ayahnya sendiri di dalam rumah.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Wamenagu, Distrik Seget, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/4). Awalnya pelaku sedang berdua dengan anaknya di dalam rumah.
"Saat itu anak rewel, kemudian karena kesal bapaknya sempat mendorong di kepala, kemudian memukul memakai punggung tangan di dada anak sehingga anak terbanting," ucap Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandru kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yohanes melanjutkan, anaknya pun jatuh ke lantai namun nahasnya korban meninggal seketika. Ayah korban pun panik usai membunuh bayinya.
"Karena panik sehingga ayah korban memakamkan anaknya tersebut di ruang tamu rumahnya. Di mana ayahnya menggali tanah, lalu dikubur dan ditutup lagi dengan papan kayu," imbuhnya.
Belakangan, ibu korban yang tak lain mantan istri pelaku mempertanyakan kondisi anaknya. Saat itu ibu korban beberapa kali menghubungi pelaku untuk datang melihat anaknya.
"Mantan istri terduga pelaku menghubungi sang mantan suami untuk melihat sang anak. Namun, terduga pelaku mengatakan anak sedang keluar ke rumah tantennya dan sebagainya. Tapi, sang mantan Istri tidak pernah ketemu," urai Yohanes.
Keluarga korban pun melaporkan pelaku ke polisi karena dianggap menghalangi istri pelaku menemui anaknya. Dari hasil interogasi terungkap pelaku membunuh anaknya hingga ditangkap pada Rabu (26/4) pagi.
"Mantan istri mendesak pelaku kemudian melaporkan ke kantor polisi. Dan pelaku diinterogasi sehingga mengakui bahwa telah melakukan kekerasan kepada anak sehingga mengakibatkan meninggal dunia," paparnya.
Polisi Selidiki Kasus Ayah Bunuh Bayinya
Yohanes mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya juga baru akan mengecek keberadaan jasad korban yang diduga dikubur pelaku.
"Kita akan lebih memastikan lagi bersama dengan dokter forensik untuk menggali makam untuk mengambil jenazah dan dilakukan autopsi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kematian," ungkap Yohanes.
Pihaknya juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sekaligus memeriksa saksi di lokasi.
"Ini masih proses penyidikan dengan melakukan olah TKP untuk mencari saksi karena masih minim saksi, dan di TKP ditemukan ada petunjuk," jelasnya.
(sar/asm)
