Pria berinisial IP di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tega membacok purnawirawan TNI inisial SM (44). Penganiayaan dipicu lantaran pelaku sakit hati orang tuanya dianiaya korban.
"Pelaku ini sakit hati kepada korban karena dapat kabar bapaknya dianiaya korban," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman dalam keterangan, Minggu (23/4/2023).
Eka mengungkapkan pembacokan terjadi di Jalan Pangeran Antasari Lorong Berlian Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia, Kendari pada Sabtu (22/4) sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu, korban hendak pulang ke rumah saat pelaku datang membawa parang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ini mau pulang dan akan naik ke mobilnya. Tiba-tiba pelaku muncul dan langsung mendorong korban," ungkapnya.
Saat itu pelaku dan korban sempat adu mulut. Tidak berselang lama, pelaku lalu mencabut parang di pinggangnya dan membacok korban.
"Pelaku langsung keluarkan sajam jenis parang yang ada di pinggangnya dan langsung menganiaya korban di pipi dan leher," sebut Eka.
Eka menuturkan usai melakukan penganiayaan tersebut pelaku langsung melarikan diri dari TKP. "Setelah aniaya korban pelaku melarikan diri," ujarnya.
Akibat dari kejadian tersebut, lanjut Eka, korban mengalami luka robek pada bagian pipi dan leher sebelah kiri akibat sabetan parang. Keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Keluarga sudah melaporkan ke polisi. Kita sedang lidik keberadaan pelaku," ungkapnya.
Sementara bapak pelaku inisial AB mengatakan, kejadian penganiayaan yang menimpa dirinya bermula saat mendatangi korban yang tengah bermain judi kartu bersama dua rekannya. AB kemudian ikut memasang taruhan.
"AB ini ikut memasang taruhan dan menang, namun korban mengambil uang taruhannya," ujar AB.
AB dan korban pun terlibat pertengkaran. Tiba-tiba korban memukul AB hingga tersungkur lalu pulang ke rumahnya.
"Sekitar 10 menit berada di rumah, AB mendapat kabar anaknya menebas korban,"jelasnya.
(sar/ata)