Kapolsek Mangarabombang, Takalar, Iptu Sarro Mappa dituding menganiaya buruh tani bernama Saparuddin (36) hingga jidatnya mengalami luka sobek. Iptu Sarro pun dilaporkan ke polisi terkait dugaan penganiayaan tersebut.
Pengacara Saparuddin, Sya'ban Sartono mengatakan dugaan penganiayaan bermula saat Saparuddin membawa gabah milik Iptu Sarro di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, Minggu (2/4) sekitar pukul 11.30 Wita. Saparuddin lantas menjatuhkan gabah yang dia bawa.
"Sementara dipisahin gabah sama anunya (berasnya) itu gabahnya jatuh di sawahnya kapolsek. Gabahnya itu jatuh karena ketimpa sama karung gabah yang lain, sehingga jatuh dan tumpah berserakan," ujar Sya'ban kepada detikSulsel, Rabu (5/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iptu Sarro disebut marah besar saat mengetahui Saparuddin menumpahkan gabah itu. Iptu Sarro dituding langsung menganiaya Saparuddin karena perkara gabah jatuh tersebut.
"Karena tumpah, dia dikata-katai disuruh angkut disuruh bersihkan, jadi dia sementara bersihkan di situlah dipukul katanya," terang Sya'ban.
Menurutnya, Saparuddin juga dipukul pada bagian mulut. Iptu Sarro juga dituding menendang Saparuddin hingga terjatuh dan kepalanya mengenai sepeda motor.
"Jadi dipukul pakai tangan kosong kemudian dipukul mulutnya delapan kali kemudian ditendang terus jatuh, bangun ditendang lagi, kemudian dia jatuh ditendang lagi akhirnya dia ditendang terus terlempar kena motor," ujarnya.
Karena terbentur di motor, Saparuddin mengalami luka pada jidatnya. Luka itu membuat Saparuddin menjalani 4 jahitan.
"Luka di bibir bagian bawah sama di jidatnya, dahi itu sobek 4 jahitan yang itu benturan motor karena ia ditendang," katanya.
Simak di halaman berikutnya: Kapolsek Bantah Aniaya, Sebut Korban Jatuh dari Motor....
Iptu Sarro Bantah Penganiayaan, Sebut Korban Jatuh dari Motor
Sementara itu, Iptu Sarro Mappa membantah tuduhan menganiaya buruh tani yang dipekerjakannya. Dia menyebut luka di kepala korban akibat terjatuh dari sepeda motor saat mengangkut gabah.
"Ini laporan tidak benar karena orang ini luka bukan karena dipukul atau dianiaya tapi ini orang luka karena kecelakaan jatuh turun di saluran tersier pengairan," ujar Iptu Sarro Mappa kepada detikSulsel, Rabu (5/4).
"Pada saat membonceng gabah dan pada saat itu (terjatuh di pengairan) bagian muka dan dahinya yang langsung berbenturan dengan batu sehingga pada bagian dahi terluka," jelasnya.
Iptu Sarro mengungkapkan banyak pihak yang bersedia bersaksi bahwa dirinya tidak melakukan penganiayaan. Mereka yang mau bersaksi ialah orang-orang yang menolong Saparuddin usai terjatuh dari motor.
"Bahkan pamannya sendiri waktu dikonfirmasi mengatakan yang bersangkutan itu luka karena jatuh," sambungnya.