Kapolsek di Takalar Dipolisikan Aniaya Sadis Buruh Tani hingga Kepala Sobek

Kapolsek di Takalar Dipolisikan Aniaya Sadis Buruh Tani hingga Kepala Sobek

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Rabu, 05 Apr 2023 11:24 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Foto: Edi Wahyono
Takalar -

Kapolsek Mangarabombang, Takalar, Iptu Sarro Mappa dilaporkan ke polisi atas tuduhan menganiaya buruh tani bernama Saparuddin (36). Jidat Saparuddin disebut sobek akibat penganiayaan tersebut.

"Luka di bibir bagian bawah sama di jidatnya, dahi itu sobek 4 jahitan yang itu benturan motor karena ia ditendang," kata pengacara Saparuddin, Sya'ban Sartono kepada detikSulsel, Rabu (5/4/2023).

Sya'ban mengatakan Saparuddin merupakan buruh tani yang dipekerjakan oleh Iptu Sarro. Dugaan penganiayaan bermula saat Saparuddin membawa gabah milik Iptu Sarro di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Takalar, Minggu (2/4) sekitar pukul 11.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara dipisahin gabah sama anunya (berasnya) itu gabahnya jatuh di sawahnya kapolsek. Gabahnya itu jatuh karena ketimpa sama karung gabah yang lain, sehingga jatuh dan tumpah berserakan," ujar Sya'ban.

"Karena tumpah, dia dikata-katai disuruh angkut disuruh bersihkan, jadi dia sementara bersihkan di situlah dipukul katanya," terang Sya'ban.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Saparuddin dipukul pada bagian mulut. Iptu Sarro juga dituding menendang Saparuddin hingga terjatuh dan kepalanya mengenai sepeda motor.

"Jadi dipukul pakai tangan kosong kemudian dipukul mulutnya delapan kali kemudian ditendang terus jatuh, bangun ditendang lagi, kemudian dia jatuh ditendang lagi akhirnya dia ditendang terus terlempar kena motor," ujarnya.

Sya'ban mengatakan Saparuddin melaporkan kasus dugaan penganiayaan ini pada Senin (3/4) dan teregistrasi di Polres Takalar dengan nomor LP/B/91/IV/2023/SPKT/Polres Takala. Saparuddin sempat menunggu itikad baik dari terlapor.

"Dia melapor malam harinya, karena menurut si pelapor ini dia menunggu iktikad baik dari kapolsek," katanya.

Sementara itu, Iptu Sarro Mappa membantah tuduhan penganiayaan tersebut. Dia mengatakan Saparuddin jatuh dari motor, bukan dianiaya.

"Ini laporan tidak benar karena orang ini luka bukan karena dipukul atau dianiaya tapi ini orang luka karena kecelakaan jatuh turun di saluran tersier pengairan di sana Bontobila Desa Bontomanai," kata Iptu Sarro dalam wawancara terpisah.

Dia mengatakan jidat Saparuddin yang sobek akibat berbenturan dengan batu, bukan terkena sepeda motor akibat penganiayaan.

"Pada saat membonceng gabah dan pada saat itu bagian muka atau dahinya yang langsung berbenturan dengan batu sehingga pada bagian dahi terluka," ujarnya.




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads