Polisi akan menindak tegas pelaku balapan liar yang marak selama Ramadan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Saat ini, polisi telah mengamankan 3 motor yang digunakan untuk balap liar.
"Baru 3 (motor yang sudah diamankan) kemarin yang benar-benar sudah dimodifikasi," ujar Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Zulanda kepada detikSulsel, Sabtu (25/3/2023).
Zulanda mengatakan sejak awal Ramadan 1444 H, pihaknya telah melakukan operasi penertiban balap liar di sejumlah titik di Makassar. Salah satu titik yang menjadi tempat operasi (TO) yakni di wilayah Tamalate.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tamalate ini jadi TO saya termasuk Barombong," lanjutnya.
Zulanda mengaku pihaknya belum melakukan operasi secara terang-terangan. Pasalnya operasi ini diharapkan berjalan lancar tanpa ada pihak yang dirugikan.
"Iya lagi mapping, lagi mengatur pola lengkap karena mereka ini harus disergap intel reskrim karena kalau kami masuk dah ngacir (kabur) hampir menabrak warga atau sesama dia. Lagi diatur polanya makanya silent dulu. Biar hasil bagus," terangnya.
Zulanda menuturkan pihaknya kurang mendapat dukungan dari warga di sekitar lokasi yang marak aksi balapan liar. Pasalnya, warga menutup jalan saat petugas mengejar para pelaku balapan liar.
"Iya, masalahnya warga setempat kurang mendukung pemberantasan balap liar di situ karena para warga rame-rame nutup jalan kami mengejar," katanya.
Zulanda menambahkan pelaku balap liar yang mengalami kecelakaan tidak akan mendapatkan asuransi jiwa. Menurutnya pelaku balap liar yang mengalami kecelakaan sengaja mencelakai dirinya.
"Untuk laka (kecelakaan) balap liar, kami pastikan di laporan polisi kami mencantumkan balap liar sehingga tidak akan mendapatkan asuransi jiwa karena sengaja mencelakai diri sendiri, tapi korban yang ditabrak dan tidak terlibat balap liar tetap kami sampaikan korban yang patut disantuni," pungkasnya.
(hsr/hsr)