Heboh di media sosial seorang staf berinisial SS di Fakultas Hukum dan Syariah, UIN Alauddin Makassar menyodomi 10 mahasiswa. Kini pelaku telah diberhentikan dari posisinya sebagai staf kampus.
"Banyak korbannya, 10 yang melapor maksudnya yang ditahu sama pihak jurusan," ujar Wakil Ketua Dema UIN Alauddin Makassar periode 2022 Aqil Al-Waris kepada detikSulsel, Kamis (16/3/2023).
Dugaan pencabulan itu terungkap pada 2022 lalu sehingga sempat diadvokasi oleh Aqil dan rekan-rekannya. Saat itu, salah satu mahasiswa muncul dan mengaku sebagai korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya itu kak ada yang sampai parah mi kayaknya, sampai-sampai dia melapor ke pihak jurusan awalnya dia tidak mau cerita tapi dipaksa bilang sampaikan mi semua, 1 korban dapat ternyata bisa menarik beberapa korban," kata Aqil.
Menurut Aqil, terduga pelaku SS menjalankan aksinya dengan mengajak korban ke kamar kosnya. Pelaku juga biasa mendatangi kos-kosan korbannya.
"Itu mulainya dia seperti ketika naik jadi pegawai, itu dengan dalih dibantu nilainya, dibantu proposalnya dan sebagainya itu modusnya. Kalau misalkan minta dibantu begitu dia bilang sini saya ke kos mu atau kau ke kos ku itu modusnya," kata Aqil.
"Ada yang sampai bermalam di kosnya, ada juga yang dia (pelaku) bermalam juga di kosnya korban. Intinya tergantung ji kalau korban tidak bisa ke kosnya pelaku ke kosnya korban, " kata Aqil.
Pelaku Dipecat
Pihak kampus sendiri disebut sudah menangani kasus sodomi ini. SS selaku terduga pelaku telah diberhentikan.
"Itu kan rektorat kak keputusannya soal pemecatan," kata Aqil.
Namun Aqil menilai pelaku harusnya dilaporkan ke pihak kepolisian agar bisa diproses secara pidana.
"Harusnya kan cepat berlanjut ke proses pidana, harusnya," tegas Aqil.
Sementara itu, Warek III UIN Alauddin Makassar Darussalam meminta kasus ini dikonfirmasi lebih lanjut ke pihak Fakultas. Dia mengaku tidak mengetahui lebih lanjut terkait penanganan kasus ini.
"Lebih bagus ke Syariah, Syariah lebih tahu dia kontrak atau apa. Sebab setahu saya dia diminta bantuan untuk foto-foto dokumentasi," kata Darussalam saat dihubungi terpisah.
(hmw/nvl)