Polisi mengusut kasus dugaan malapraktik di Rumah Sakit (RS) Labuang Baji Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berujung bayi bernama Al Fatan meninggal. Bayi berusia 1 bulan 21 hari itu diduga tewas saat menjalani perawatan di RS tersebut.
"Diduga sementara korban mengalami malpraktek tempat korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji," ucap Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Peristiwa dugaan malapraktik hingga bayi meninggal dunia terjadi Senin (28/2). Awalnya orang tua korban membawa bayinya berobat ke RS Pertiwi Makassar karena muntah-muntah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak RS sempat melakukan pemeriksaan hingga kemudian diminta dirujuk ke RS Labuang Baji. Setibanya di lokasi, bayi tersebut mendapat perawatan oleh dokter bedah.
"Salah satu dari dokter bedah anak sempat melakukan pemeriksaan dan melihat foto ronsen dan mengatakan besok (28 Februari) akan dilakukan operasi," tuturnya.
Salah satu perawat kemudian terlebih dulu melakukan pengambilan darah pada tangan sebelah kanan bayi itu. Namun berulang kali mencari nadi korban tidak kunjung ditemukan hingga perawat itu meminta bantuan rekannya.
"Perawat tersebut meminta bantuan dari rekannya untuk membantu mencari nadi korban. Saksi juga menambahkan bahwa pendarahan tersebut terjadi dari ruang IGD sampai sekitar pukul 01.00 Wita saksi beserta korban di arahkan ke lantai 3 ruang PICU dan pada pukul 05.10 Wita korban sudah dinyatakan meninggal dunia," urai Budhi.
Saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait dugaan malapraktik itu. Keluarga korban diminta keterangan termasuk berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
"Melakukan koordinasi/klarifikasi kepada pihak Rumah Sakit Labuang Baji. Pihak rumah sakit belum dapat memberikan informasi, dokter yang bersangkutan tidak berada di tempat," tuturnya.
Sementara Direktur RSUD Labuang Baji Makassar Abdul Haris Nawawi membantah adanya dugaan malapraktik itu. Dia menegaskan, pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur.
"Tidak ada (kesalahan prosedur), tadi sudah dijelaskan secara gamblang oleh dokter DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) dengan ketua komite medik bahwa ini tidak ada kesalahan suntik. Dan memang tidak ada penyuntikan. Semua masuk di obat lewat infus semua," tegas Haris.
Haris menambahkan, bayi tersebut sudah dibawa orang tuanya untuk dimakamkan di Jeneponto. Pihaknya juga akan berkoordinasi langsung dengan orang tua korban.
"Tetap kami akan berkomunikasi dengan pihak keluarga, mungkin besok akan ada tim ke sana silaturahmi ke pihak keluarga almarhum," imbuhnya.
(sar/sar)