"Alhamdulillah sudah mulai kembali pulih," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (24/2/2023) petang.
Mathius mengatakan pemerintah setempat telah turun tangan untuk bertemu dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama. Para tokoh itu diminta membantu menenangkan massa agar tak ada kerusuhan susulan.
"Sudah diambil alih oleh Wakil Bupati dan semua Forkopimda sudah bertemu tokoh masyarakat tokoh gereja," kata Mathius.
"Mudah-mudahan ini bisa berangsur lebih kondusif. Kita jaga, kita tidak mau imbas seperti 2019," katanya.
Kapolda Papua Minta Maaf Kerusuhan Wamena Telan Banyak Korban Jiwa
Irjen Mathius D. Fakhiri sebelumnya juga meminta maaf dan menyatakan turut berduka cita karena banyaknnya korban jiwa imbas Kerusuhan Wamena.
"Selaku Kapolda Papua menyampaikan turut berduka cita dan permohonan maaf atas jatuhnya korban yang cukup banyak di Kota Wamena akibat kericuhan yang berdampak pada kerusuhan," ujar Irjen Mathius di Timika, Jumat (24/2).
Fakhiri mengharapkan kerusuhan yang dipicu informasi hoax tentang penculikan anak ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Ia mengharapkan tak ada lagi hal-hal serupa terjadi di waktu yang akan datang.
"Kita ketahui kejadian kemarin di Wamena bermula dari pada informasi hoax yang menyampaikan ada penculikan terhadap anak di bawah umur, anak SD yang memang direspons anggota Polres Jayawijaya untuk segera menangani," terangnya.
Fakhiri menegaskan selama ini telah memerintahkan seluruh jajaran Polres untuk merespons cepat apabila menemukan isu-isu seperti ini. Bahkan ia juga mengaku meminta jajarannya mampumemberikan pencerahan dan penjelasan kepada masyarakat.
Fakhiri menyayangkan sikap massa yang tak mengindahkan permintaan Kapolres Jayawijaya pada saat dilakukan dialog. Bahkan saat dialog berlangsung terjadi provokasi.
"Harusnya upaya yang dilakukan oleh Kapolres mau diikuti oleh masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan isu yang berkemban di kantor Polres tetapi masyarakat tetap bersikeras untuk tetap melakukan mediasi di lokasi kejadian. Sehingga saat ada yang memprovokasi yang mengakibatkan terjadilah kejadian yang seperti ini," pungkasnya.
(hmw/asm)