Iring-iringan polisi di Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng), diadang sejumlah pria yang membawa senjata tajam jenis mandau. Mereka meminta pelaku pencurian yang berada di dalam mobil polisi dilepaskan.
Aksi koboi sejumlah pria tersebut terjadi di area perkebunan kelapa sawit milik PT Satria Hupa Sarana (SHS) pada, Selasa (24/1) lalu. Saat itu, iring-iringan polisi memang tengah membawa dua pelaku pencurian tandan buah sawit (TBS) berinisial PR (26) dan JS (21).
"Jadi kedua pelaku ini diamankan oleh satpam perusahaan karena mencuri buah sawit, awalnya ada 4 pelaku, tapi dua berhasil kabur," ujar Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono kepada detikcom, Jumat (10/2/2022).
Budiyono menjelaskan awalnya polisi menerima laporan dari satpam perusahaan terkait dua pelaku pencurian yang ditangkap sehingga dilakukan penjemputan. Saat dalam perjalanan pulang, mobil polisi kemudian diadang sejumlah orang yang mengaku membeking wilayah tersebut.
"Mereka mengaku sebagai pembeking jika ada masyarakat yang ingin mengambil TBS di sana," ujarnya.
Budiyono mengatakan ada 5 orang pria menghadang mobil polisi yang membawa dua orang pelaku pencurian. Kelima pria tersebut mengancam polisi agar kedua pelaku pencurian dilepaskan.
"Saat akan kembali ke Polres Lamandau, kendaraan Kasat samapta dan personel Reskrim diadang oleh 5 orang tak dikenal yang membawa senjata tajam, dengan nada mengancam meminta pelaku untuk dilepaskan," terangnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah pria di Lamandau, Kalteng nekat mengadang iring-iringan mobil polisi di areal perkebunan sawit. Mereka terlihat bertelanjang dada dengan membawa mandau.
Dalam video beredar, orang-orang tersebut memaki sambil menunjuk-nunjuk ke arah polisi yang berada di dalam mobil. Mereka memerintahkan para polisi untuk turun dari kendaraan.
Sempat terjadi perdebatan. Hingga membuat salah seorang pria kembali menunjuk ke arah wajah polisi dengan mengacungkan senjata tajam (sajam) yang dibawanya.
Simak Video "Merasakan Kehangatan dan Kearifan Lokal Warga Desa Hajak"
(hsr/hsr)