Iring-iringan polisi di Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng) diadang sejumlah pria hingga diancam menggunakan senjata tajam tradisional mandau. Mereka meminta polisi melepaskan pelaku pencurian yang diamankan di mobil.
Aksi itu terjadi pada Selasa (24/1) lalu. Tepatnya di areal perusahaan sawit milik PT Satria Hupa Sarana (SHS).
Dalam video yang dilihat detikcom, sejumlah orang bertelanjang dada dan memegang mandau terlihat menghentikan iring-iringan mobil polisi. Mereka lantas menunjuk-nunjuki polisi yang berada di mobil sambil teriak meminta polisi turun dari kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga mengancam polisi yang ada di mobil barisan paling depan. Mereka meminta polisi untuk mengembalikan rekannya sambil terus mengacungkan senjata tajam yang dibawanya.
"Turun, Pak, turun. Jangan sampai gara-gara bapak ambil tindakan yang salah hari ini panjang urusan ini," kata seorang pria dalam video.
Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono mengatakan, saat kejadian polisi memang sedang membawa dua pelaku pencurian tandan buah sawit (TBS) berinisial PR (26) dan JS (21). Menurutnya, ada lima orang yang mengadang polisi saat itu.
"Saat akan kembali ke Polres Lamandau, kendaraan Kasat samapta dan personel Reskrim diadang oleh 5 orang tak dikenal yang membawa senjata tajam, dengan nada mengancam meminta pelaku untuk dilepaskan," jelas AKBP Bronto Budiyono kepada detikcom, Jumat (10/2/2023).
Bronto menyebut pelaku awalnya berjumlah empat orang. Namun dua di antaranya berhasil melarikan diri.
"Jadi kedua pelaku ini diamankan oleh satpam perusahaan karena mencuri buah sawit, awalnya ada 4 pelaku, tapi dua berhasil kabur," terangnya.
Dari laporan satpam itulah, polisi kemudian melakukan penjemputan terhadap pelaku. Namun di saat berada di perjalanan pulang, polisi diaadang orang sekelompok orang yang mengaku membeking di wilayah tersebut.
"Mereka mengaku sebagai pembeking jika ada masyarakat yang ingin mengambil TBS di sana," ujarnya.
(asm/hsr)