Bupati Nduga Sesalkan KKB Egianus Kogoya Bakar Susi Air: Kami Ingin Maju

Papua Tengah

Bupati Nduga Sesalkan KKB Egianus Kogoya Bakar Susi Air: Kami Ingin Maju

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Rabu, 08 Feb 2023 22:50 WIB
Bupati Nduga Namia Gwijangge.
Foto: Bupati Nduga Namia Gwijangge. (Jonh Roy Purba/detikcom)
Mimika -

Bupati Nduga Namia Gwijangge menyesalkan tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air. Namia menilai tindakan tersebut mengganggu proses pembangunan di Nduga, Papua Tengah.

"Kami dari pemerintah daerah sangat menyesali peristiwa ini. Kami orang Nduga ingin berkembang dan ingin maju dan menikmati pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini," kata Namia kepada wartawan di Mimika, Rabu (8/2/2023).

Namia mengatakan pemerintah dan masyarakat sangat merindukan terwujudnya pembangunan di Nduga. Sementara, setiap program pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah maupun pusat Nduga selalu mendapat aksi teror.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami punya kerinduan besar dan anak-anak kami ingin merasakan apa yang dirasakan daerah lain. Namun kenyataannya kami diganggu dan diteror secara terus menerus. Saya sangat sedih," tegasnya.

Namia menyampaikan Egianus Kogoya sampai saat ini selalu meneror masyarakat di Nduga sejak tahun 2018 silam. Kemudian terakhir melakukan pembakaran terhadap pesawat Susi Air yang melakukan pelayanan penerbangan bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Sejak dia meneror, masyarakat kami selalu berpindah-pindah atau mengungsi. Kemudian Paro mulai diisi masyarakat, tapi mereka datang lagi meneror," ujarnya.

Namia menambahkan setelah 15 pekerja pembangunan Puskesmas Paro berhasil dievakuasi ke Nduga, pihaknya saat ini memiliki satu tugas lagi yakni berupaya menemukan pilot Susi Air.

"Pada kesempatan ini masih ada satu tugas lagi yang perlu kita lakukan yakni membantu pilot. Kasihan pilot ini punya hati, jiwa, dan raga dipersembahkan bagi masyarakat kita di Papua khususnya di Nduga. Luar biasa pengabdiannya," paparnya.

"Kalau pilot-pilot ini tidak ada, pakai apa kita membangun daerah ini, bagaimana hadirnya pelayanan pemerintahan kesehatan dan juga peningkatan perekonomian. Bagaimana ibu-ibu mau melahirkan di wilayah gunung ini, kita mau selamatkan mereka pakai apa," imbuhnya.

Dia pun menyebut akses utama hanya dengan menggunakan pesawat yang digunakan di Nduga menuju kampung-kampung. Sehingga, kata dia, sangat disayangkan apabila pesawat dibakar.

"Pesawat dibakar sementara tukang untuk membangun juga diganggu. Mereka itu tidak salah, tukang bangunan tidak salah dan pesawat tidak salah," ujarnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads