Polisi Usut Dugaan Kekerasan
Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet mengatakan telah menerima laporan dari keluarga korban. Pihak kepolisian turun tangan melakukan penyelidikan.
"Pihak korban membuat pengaduan bahwa diduga adanya kekerasan di kegiatan diksar tersebut," ujarnya kepada detikSulsel, Minggu (16/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet mengatakan saat ini polisi melakukan kordinasi dengan pihak Polsek setempat untuk mendapatkan informasi.
"Pihak kepolisian sampai saat ini melakukan full baket kordinasi dengan polsek terkait TKP yang jaraknya jauh dari kota di mana di sana tidak ada jaringan," kata Slamet.
Slamet mengatakan pihaknya meminta keluarga untuk segera melakukan autopsi kepada jenazah Virendy. Namun pihak keluarga korban menolak melakukan autopsi.
"Untuk sampai saat pihak kepolisian Polres Maros telah memberikan saran kepada korban untuk melakukan autopsi namun dari pihak korban belum bersedia melakukan autopsi alasannya bahwa setelah dirapat oleh pihak keluarga yang diwakili oleh saudara Rian, memberikan kepada kami bahwa kami telah mengikhlaskan almarhum mungkin sudah jalan Tuhan dan itu menduga tidak ada tindakan kekerasan," jelasnya.
Meski demikian, Slamet menegaskan, polisi tetap melakukan penyelidikan terkait kasus diksar Mapala Tehnik 09 Unhas yang menghilangkan nyawa Virendy Marjefy. Polisi juga akan segera memanggil dan memeriksa sejumlah pihak terkait ke Mapolres Maros.
"Kami tetap melakukan proses penyelidikan terkait dengan panitia penyelanggara dan kami akan melakukan klarifikasi kepada panitia, peserta dan warga sekitar," kata Slamet.
(alk/hsr)