Kapolri Update Konflik TKI Vs TKA di PT GNI: 71 Orang Diamankan, 17 Tersangka

Sulawesi Tengah

Kapolri Update Konflik TKI Vs TKA di PT GNI: 71 Orang Diamankan, 17 Tersangka

Tim detikNews - detikSulsel
Senin, 16 Jan 2023 17:53 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menyampaikan rilis akhir tahun 2022 di Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: (Wildan/detikcom)
Morowali Utara -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan sebanyak 71 orang diamankan polisi, buntut bentrokan maut tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Polisi juga menetapkan 17 orang jadi tersangka.

"Beberapa pelaku perusakan saat ini sudah diamankan, kurang lebih ada 71 orang yang diamankan," kata Sigit dalam siaran pers via kanal YouTube Sekretariat Presiden dilansir detikNews, Senin (16/1/2023).

"(Sebanyak) 17 orang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," lanjut Sigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan maut tersebut terjadi antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI, Sabtu (15/1/2023). Akibatnya, dua pekerja yang masing-masing 1 TKI dan 1 TKA tewas dan 9 orang lainnya luka-luka.

Sigit menjelaskan bentrokan itu terjadi di kawasan smelter PT GNI. Pemicunya adalah provokasi yang muncul untuk mengajak mogok kerja dengan tuntutan masalah industrial yang sedang dirundingkan, serta ada provokasi yang diiringi cerita bahwa ada TKI yang dipukul TKA.

ADVERTISEMENT

Kata Sigit, ada 1.300 TKA yang memiliki keahlian di PT GNI saat ini. Sementara sebanyak 11 ribu TKI yang bekerja di kawasan tambang nikel itu. Jumlah TKI pun akan ditambah menjadi 30 ribu.

PT GNI Tepis TKA China Aniaya TKI

Beredar isu tenaga kerja asing (TKA) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) melakukan penganiayaan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang memicu bentrokan maut. PT GNI menegaskan isu tersebut tidak benar.

"Perusahaan menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemukulan atau penganiayaan oleh Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang marak di media, termasuk isu terkait adanya kekerasan terhadap pekerja perempuan di GNI, merupakan hal yang tidak benar," kata HRD Assisten Manager PT GNI Yanita Rajagukguk dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/1/2023).

"Perusahaan meminta agar publik/masyarakat berhati-hati dalam mengolah informasi atau berita yang beredar, yang simpang siur, yang berpotensi menimbulkan persepsi yang keliru," tambahnya.

Diketahui dalam bentrokan ini ada 2 orang pekerja yang tewas. Masing-masing 1 TKA asal China dan 1 TKI asal Parepare.

"Keduanya merupakan karyawan kontraktor GNI. Kami, atas nama perusahaan, menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban," ucapnya.




(ata/nvl)

Hide Ads