TNI-Polri Dikerahkan ke Morowali Utara Pascabentrok WNI Vs WNA di PT GNI

TNI-Polri Dikerahkan ke Morowali Utara Pascabentrok WNI Vs WNA di PT GNI

Tim 20detik - detikSulsel
Senin, 16 Jan 2023 17:45 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (YouTube Sekretariat Presiden)
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (YouTube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pengamanan di kawasan industri PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) diperkuat pascabentrok TKA dan TKI. Sebanyak 548 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan.

"Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat," kata Jenderal Listyo Sigit dalam konferensi pers, dikutip dari video 20detik, Senin (16/1/2023).

Kapolri menyampaikan berdasarkan informasi terakhir, operasional PT GNI akan dimulai kembali besok, Selasa (17/1). Dia pun meminta para karyawan dan masyarakat untuk tidak terprovokasi informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan info terakhir bahwa smelter GNI akan memulai kegiatan operasionalnya kembali besok pagi. Oleh karena itu tentunya saya imbau kepada seluruh masyarakat dan karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya," ujarnya.

"Dan terkait masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan, masalah aturan undang-undang, tentunya tahapan itu silakan dijalankan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Jenderal Listyo Sigit selanjutnya mengatakan siap menindak tegas pelaku pengrusakan dan kekerasan yang memicu terjadinya bentrok berujung maut tersebut. Dia berharap hal itu tidak terulang lagi.

"Tentunya kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku pengrusakan, anarkis, sehingga ke depan kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali. Dan tentunya kepolisian bersama-sama dengan TNI siap untuk menjaga dan mengawal program-program yang menjadi kebijakan pemerintah termasuk di dalamnya adalah program terkait investasi," paparnya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan tersangka terkait bentrokan maut di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menewaskan 1 WNA dan 1 WNI. Total saat ini sudah 17 orang ditetapkan sebagai tersangka.

"Sampai dengan saat ini ada 71 orang yang diamankan, 33 orang telah dilakukan pemeriksaan di mana 17 di antaranya terindikasi melakukan perbuatan pengrusakan dan telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dihubungi, Senin (16/1).

Sementara, kata Didik, dari 33 orang yang telah diperiksa, ada 16 orang lainnya yang tidak ditahan. Mereka hanya diminta wajib lapor.

"16 Orang lainnya diminta wajib lapor," ujarnya.




(asm/nvl)

Hide Ads