Jayapura -
KPK akhirnya menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah ditetapkan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Lukas ditangkap saat sedang makan siang papeda di sebuah restoran di Kota Jayapura, Papua.
Penangkapan dilakukan KPK pada Selasa (10/1) sekitar pukul 11.00 WIT. Lukas sempat dibawa ke Mako Brimob Polda Papua sebelum akhirnya diterbangkan ke Jakarta.
Dirangkum detikcom, Rabu (11/1/2023) berikut 12 hal tentang Lukas Enembe ditangkap KPK:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Lukas Enembe Ditangkap saat Makan Papeda
Pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening membenarkan kliennya ditangkap KPK saat sedang makan siang. Lukas ditangkap saat sedang makan makanan kesukaannya, papeda.
"Iya (penangkapan di restoran), tadi lagi restoran Sendok Garpu. Beliau kan suka makan papeda itu, iya toh. Dia pergi makan, sekitar jam 10.00 jam 11.00 (waktu Papua) diambil oleh tim KPK," ujar Roy saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).
Setelah didatangi tim KPK, kata dia, Lukas dibawa ke Mako Brimob, yang lokasinya berdekatan dengan restoran tersebut. Tidak lama setelah itu, Lukas langsung diterbangkan ke Jakarta.
"Terus setelah itu langsung dibawa ke bandara," katanya.
2. Lukas Enembe Dikawal Ketat Brimob di Bandara
Gubernur Papua Lukas Enembe langsung dibawa ke Jakarta setelah ditangkap KPK. Aparat kepolisian melakukan pengawalan ketat saat Lukas hendak diterbangkan ke Jakarta.
Sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap terlihat melakukan pengawalan terhadap Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura. Pengawalan ketat dilakukan sejak Lukas turun dari mobil.
Lukas menggunakan batik berwarna merah. Setelah turun dari mobil Lukas langsung digiring naik menuju pesawat ATR Trigana.
Kabar penangkapan Lukas Enembe sebelumnya telah dibenarkan Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri. Lukas sempat dibawa ke Mako Brimob Polda Papua sebelum dibawa ke bandara.
"Benar tadi ditangkap dan diamankan ke Brimob Polda Papua. Namun kini Lukas Enembe telah dibawa ke Bandara," ujar Irjen Mathius D. Fakhiri saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (10/1).
3. Massa Ricuh di Depan Brimob Kotaraja Papua
Penangkapan Lukas Enembe disusul sejumlah kericuhan, salah satunya di depan Mako Brimob Kotaraja, Jayapura, Papua. Massa mengetahui Lukas diamankan mencoba masuk ke dalam Mako Brimob.
Kericuhan bermula saat sekelompok massa yang diduga simpatisan Lukas mencoba masuk ke dalam Mako Brimob di area Simpang 3 Jalan Raya Kotaraja, Abepura, Jayapura sekitar pukul 13.30 WIT.
Kericuhan tersebut bahkan sempat diwarnai tembakan peringatan oleh polisi. Namun terdapat massa yang membawa senjata tajam yang tetap berusaha menerobos masuk.
Akibat kejadian itu arus lalu lintas sempat terganggu. Bahkan pertokoan radius 500 meter di Mako Brimob terpaksa ditutup.
Akan tetapi sekitar pukul 14.00 WIT, terpantau aktivitas di Kotaraja, Abepura telah aman dan kondusif. Hal itu terjadi setelah Lukas Enembe dibawa ke Bandara Udara Internasional Sentani dan polisi memukul mundur simpatisan Lukas.
4. Massa Susul Lukas di Bandara hingga Ricuh
Simpatisan massa berusaha masuk ke Makosat Brimob Polda Papua karena Lukas sempat dibawa ke sana. Namun begitu Lukas dibawa ke Bandara Sentani, Jayapura, massa juga menyusul dan melakukan pelemparan.
"Kemudian setelah LE atau KPK bergeser ke Bandara, ada massa yang merangsek di Bandara Sentani," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.
Menurutnya, massa di kedua titik yakni Mako Brimob dan Bandara Sentani sudah dipukul mundur. Situasi kamtibmas di Jayapura aman sejak sore hari.
"Sudah bisa ditangani dihalau," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Polisi Perketat Pengamanan-Siagakan 1.000 Personel
Polda Papua menyiagakan 1.000 aparat kepolisian untuk berjaga di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pascapenangkapan Lukas Enembe. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan oleh massa simpatisan Lukas Enembe.
"Ini kita juga masih tetap menggelar personel di lapangan untuk antisipasi pascapenangkapan Lukas Enembe," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (10/1).
Benny mengatakan siap mengerahkan personelnya ketika terjadi pergerakan massa. Total personel yang disiagakan sebanyak 1.000 lebih.
"Kita kekuatan Polda, Dalmas, kemudian Brimob. Jumlahnya tergantung situasi di lapangan. Biasanya sekitar 1.000 lebih," ujarnya.
"Itu termasuk jajaran Polres Kota Jayapura dan Polres Jayapura Kabupaten," sambungnya.
6. Polisi Sempat Disiagakan di Jalur ke Bandara
Polda Papua juga sempat menyiagakan personel di sepanjang jalur menuju Bandara Sentani, Jayapura. Ini sebagai bentuk antisipasi potensi gangguan saat proses penangkapan berlangsung.
"Jadi kita sudah menggelar personel di sepanjang jalur yang akan dilalui oleh KPK maupun pada saat proses penangkapan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Selasa (10/1).
Benny mengatakan pihaknya melakukan pengamanan berdasarkan mekanisme penangkapan oleh KPK.
"Jadi mekanisme penangkapan dari KPK kita hanya membantu dari pihak Polda Papua," ujarnya.
7. KPK Pantau Lukas Enembe Beberapa Hari di Papua
Lukas yang ditangkap saat makan siang. KPK ternyata sudah memantau gerak-geriknya Lukas di Jayapura sejak beberapa hari terakhir.
"Tim beberapa hari yang lalu sudah di sana melakukan pemantauan," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (10/1).
Selain itu, KPK juga mengikuti perkembangan soal Lukas Enembe. Salah satunya, terkait kemunculan Lukas Enembe di ruang publik belakangan ini.
"Dan analisis serta mengikuti terus pemberitaan itu muncul LE (Lukas Enembe) di ruang publik," ujarnya.
Hingga pada akhirnya, Lukas Enembe diamankan saat berada di Rumah Makan Sendok Garpu, Jayapura, Papua. Lukas Enembe diamankan saat makan siang sekitar pukul 12.30 WIT.
8. Pengacara Tegaskan Ikuti Proses Hukum
Pengacara Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening turut menanggapi penangkapan kliennya. Dia menegaskan pihaknya akan mengikuti proses hukum.
"Sikap kami sebagai pengacara gubernur, kita mengikuti proses hukum yang ada," ujar Roy kepada wartawan di Jayapura, Selasa (10/1).
Namun demikian, Roy mengatakan pihaknya berharap kliennya itu tetap diperlakukan baik selama ditangani KPK. Dia menyebut kondisi kesehatan Lukas masih belum stabil.
"Kami tetap berharap agar gubernur setelah dijemput mendapat pelayanan yang baik karena beliau masih dalam kondisi kesehatan yang kurang baik," pintanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
9. Pengacara Kekeh Lukas Enembe Dirawat di Singapura
Tim kuasa hukum Lukas Enembe masih kekeh meminta KPK merekomendasikan kliennya untuk dirawat di Singapura setelah ditangkap. Mereka berharap KPK memaklumi kondisi kesehatan Lukas.
"Kita sama-sama maklumi keadaan beliau sedang dalam keadaan sakit. Kita berharap tim dokter KPK bisa merekomendasikan beliau untuk menjalani perawatan," ujar pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattiyona kepada wartawan di Jayapura, Selasa (10/1).
Petrus mengatakan permintaan tersebut bukan karena menganggap rumah sakit yang ditunjuk KPK tidak layak. Pihaknya berharap Lukas dirawat oleh dokter dari Singapura yang sudah melakukan pemeriksaan terhadap kliennya di Jayapura.
"Seandainya perawatan di rumah sakit yang ditunjuk KPK, khusus dokternya bukan kita anggap tidak ada atau ahlinya tidak ada, kami masih tetap berharap agar permohonan kami bapak Gubernur menjalani perawatan di Singapura dengan dokter yang sudah sering melakukan pemeriksaan di Jayapura," terangnya.
10. Simpatisan Geruduk Bandara Sam Ratulangi di Manado
Puluhan mahasiswa asal Papua di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mendatangi Bandara Sam Ratulangi untuk menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Mereka ingin bertemu Lukas Enembe yang transit di Manado usai ditangkap KPK namun dihadang.
Juru bicara gabungan mahasiswa Papua, Endiro Wea mengaku keberatan karena pihaknya dihadang oleh petugas keamanan. Padahal, mereka ke bandara hanya untuk memberikan dukungan kepada Lukas Enembe.
"Kenapa teman-teman kami dihadang di luar, kami datang ke sini bukan pengacau, kami mensupport bapak LE," ujarnya.
Tak hanya itu, bagi dia Lukas Enembe bukan koruptor. Pasalnya penangkapan terhadap Lukas Enembe merupakan upaya negara untuk melakukan pembodohan dan kriminalisasi bagi orang asli Papua (OAP).
"Bapak LE bukan korupsi, kami sudah tahu negara bikin bodoh (membodohi) kami orang Papua, kepentingan negara LE ditahan," imbuhnya.
11. Lukas Enembe Diduga Mau Tinggalkan RI
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap Lukas Enembe berencana meninggalkan Indonesia. Makanya penangkapan langsung dilakukan.
"KPK mendapat informasi tersangka LE akan ke Mamit Tolikara pada hari Selasa, tanggal 10 Januari 2023, melalui Bandara Sentani," kata Firli dalam keterangannya, dikutip dari detikNews, Selasa (10/1).
"Bisa jadi cara tersangka LE akan meninggalkan Indonesia," imbuhnya.
Berdasarkan informasi tersebut, KPK berkoordinasi dengan Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Budi Satrijo hingga Kabinda Papua Mayjen TNI Gustav Agus Irianto untuk membantu penangkapan Lukas Enembe.
Hingga akhirnya, Lukas Enembe ditangkap ri rumah makan Sendok Garpu. Kuat dugaan, Lukas Enembe saat itu hendak keluar dari Jayapura.
"Karena yang bersangkutan akan keluar Jayapura," katanya.
12. Satu Warga Tewas dan 4 Lainnya Luka
Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK di Jayapura sempat diwarnai kericuhan. Akibatnya, satu warga dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka.
"Satu meninggal dunia, satu luka berat, tiga luka sedang," kata Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1).
"Semuanya sedang dirawat di RS Bhayangkara dan yang meninggal dunia sudah dibawa ke keluarganya," imbuhnya.
Selain korban meninggal dan luka-luka, Ramdani juga menyebut ada beberapa orang yang diamankan polisi. Namun Ramdani tidak menyebutkan jumlah orang yang diamankan itu.
"Ada juga beberapa pelaku yang diamankan di Mapolres Kabupaten Jayapura beserta barang buktinya," sebutnya.