Data Korban Kericuhan Simpatisan Lukas Enembe di Jayapura: 1 Tewas-4 Luka

Papua

Data Korban Kericuhan Simpatisan Lukas Enembe di Jayapura: 1 Tewas-4 Luka

Andi Nur Isman - detikSulsel
Selasa, 10 Jan 2023 21:55 WIB
Lukas Enembe saat Dibawa Tim KPK
Foto: Lukas Enembe saat Dibawa Tim KPK (dok istimewa)
Jayapura - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK di Jayapura sempat diwarnai kericuhan. Akibatnya, satu warga dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka.

"Satu meninggal dunia, satu luka berat, tiga luka sedang," kata Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1/2023).

"Semuanya sedang dirawat di RS Bhayangkara dan yang meninggal dunia sudah dibawa ke keluarganya," imbuhnya.

Selain korban meninggal dan luka-luka, Ramdani juga menyebut ada beberapa orang yang diamankan polisi. Namun Ramdani tidak menyebutkan jumlah orang yang diamankan itu.

"Ada juga beberapa pelaku yang diamankan di Mapolres Kabupaten Jayapura beserta barang buktinya," sebutnya.

Ramdani menambahkan, saat ini situasi di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura sudah kondusif. Dia tak menampik memang sempat ada kericuhan saat Lukas Enembe akan dibawa ke Jakarta.

"Mulai tadi sore alhamdulillah sudah kondusif," pungkasnya.

Sebelumnya, Ramdani menyebutkan memang ada korban meninggal dunia akibat kericuhan tersebut. Selain itu, ada korban yang luka karena terkena tembakan.

"Memang benar ada (warga) yang MD (meninggal dunia) dan luka karena luka tembak (saat kericuhan simpatisan Lukas Enembe di Jayapura)" ujar Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1).

Ramdani menyebut korban luka dan tewas akibat terkena lemparan batu dan anak panah.

"Saat penyerangan dengan batu dan anak panah," tegasnya.

Polda Papua kini tengah menurunkan tim untuk menyelidiki lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

"Yang jelas kronologisnya lagi kita turunkan dari Paminal Polda Papua agar lebih jelas. Semuanya (yang terluka) sedang dirawat di RS Bhayangkara dan yang MD sudah dibawa ke keluarganya, kita lagi laksanakan investigasi," katanya.


(asm/urw)

Hide Ads