12 Hal Tentang Lukas Enembe Ditangkap KPK saat Makan Siang Papeda di Restoran

Papua

12 Hal Tentang Lukas Enembe Ditangkap KPK saat Makan Siang Papeda di Restoran

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 11 Jan 2023 08:00 WIB
Tim KPK bersama Gubernur Papua Lukas Enembe tiba di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Lukas akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diperiksa KPK. (Andhika Prasetya/detikcom)
Foto: Tim KPK bersama Gubernur Papua Lukas Enembe tiba di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Lukas akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum diperiksa KPK. (Andhika Prasetya/detikcom)

9. Pengacara Kekeh Lukas Enembe Dirawat di Singapura

Tim kuasa hukum Lukas Enembe masih kekeh meminta KPK merekomendasikan kliennya untuk dirawat di Singapura setelah ditangkap. Mereka berharap KPK memaklumi kondisi kesehatan Lukas.

"Kita sama-sama maklumi keadaan beliau sedang dalam keadaan sakit. Kita berharap tim dokter KPK bisa merekomendasikan beliau untuk menjalani perawatan," ujar pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattiyona kepada wartawan di Jayapura, Selasa (10/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petrus mengatakan permintaan tersebut bukan karena menganggap rumah sakit yang ditunjuk KPK tidak layak. Pihaknya berharap Lukas dirawat oleh dokter dari Singapura yang sudah melakukan pemeriksaan terhadap kliennya di Jayapura.

"Seandainya perawatan di rumah sakit yang ditunjuk KPK, khusus dokternya bukan kita anggap tidak ada atau ahlinya tidak ada, kami masih tetap berharap agar permohonan kami bapak Gubernur menjalani perawatan di Singapura dengan dokter yang sudah sering melakukan pemeriksaan di Jayapura," terangnya.

ADVERTISEMENT

10. Simpatisan Geruduk Bandara Sam Ratulangi di Manado

Puluhan mahasiswa asal Papua di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mendatangi Bandara Sam Ratulangi untuk menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. Mereka ingin bertemu Lukas Enembe yang transit di Manado usai ditangkap KPK namun dihadang.

Juru bicara gabungan mahasiswa Papua, Endiro Wea mengaku keberatan karena pihaknya dihadang oleh petugas keamanan. Padahal, mereka ke bandara hanya untuk memberikan dukungan kepada Lukas Enembe.

"Kenapa teman-teman kami dihadang di luar, kami datang ke sini bukan pengacau, kami mensupport bapak LE," ujarnya.

Tak hanya itu, bagi dia Lukas Enembe bukan koruptor. Pasalnya penangkapan terhadap Lukas Enembe merupakan upaya negara untuk melakukan pembodohan dan kriminalisasi bagi orang asli Papua (OAP).

"Bapak LE bukan korupsi, kami sudah tahu negara bikin bodoh (membodohi) kami orang Papua, kepentingan negara LE ditahan," imbuhnya.

11. Lukas Enembe Diduga Mau Tinggalkan RI

Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap Lukas Enembe berencana meninggalkan Indonesia. Makanya penangkapan langsung dilakukan.

"KPK mendapat informasi tersangka LE akan ke Mamit Tolikara pada hari Selasa, tanggal 10 Januari 2023, melalui Bandara Sentani," kata Firli dalam keterangannya, dikutip dari detikNews, Selasa (10/1).

"Bisa jadi cara tersangka LE akan meninggalkan Indonesia," imbuhnya.

Berdasarkan informasi tersebut, KPK berkoordinasi dengan Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat, Dansat Brimob Polda Papua Kombes Budi Satrijo hingga Kabinda Papua Mayjen TNI Gustav Agus Irianto untuk membantu penangkapan Lukas Enembe.

Hingga akhirnya, Lukas Enembe ditangkap ri rumah makan Sendok Garpu. Kuat dugaan, Lukas Enembe saat itu hendak keluar dari Jayapura.

"Karena yang bersangkutan akan keluar Jayapura," katanya.

12. Satu Warga Tewas dan 4 Lainnya Luka

Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK di Jayapura sempat diwarnai kericuhan. Akibatnya, satu warga dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka.

"Satu meninggal dunia, satu luka berat, tiga luka sedang," kata Wakapolda Papua Brigjen Ramdani Hidayat kepada detikcom, Selasa (10/1).

"Semuanya sedang dirawat di RS Bhayangkara dan yang meninggal dunia sudah dibawa ke keluarganya," imbuhnya.

Selain korban meninggal dan luka-luka, Ramdani juga menyebut ada beberapa orang yang diamankan polisi. Namun Ramdani tidak menyebutkan jumlah orang yang diamankan itu.

"Ada juga beberapa pelaku yang diamankan di Mapolres Kabupaten Jayapura beserta barang buktinya," sebutnya.


(asm/ata)

Hide Ads