Pimpinan TNI di Kaltim Ngaku Stres gegara Kasus Prajurit Aniaya Komandannya

Kalimantan Timur

Pimpinan TNI di Kaltim Ngaku Stres gegara Kasus Prajurit Aniaya Komandannya

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 14 Des 2022 09:10 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi penganiayaan. (Edi Wahyono)
Balikpapan -

Prajurit TNI dari Kompi B Yonzipur 17/AD di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) Pratu K nekat membacok komandannya Kopda A. Komandan Deninteldam VI/Mulawarman Letkol CPN Fransiskus Hendra Gunawan mengaku stres dengan adanya kasus tersebut.

"Saya aja stres gimana bisa sampai dibacok kayak gitu," ucap Fransiskus kepada detikcom, Selasa (13/12/2022).

Padahal, Pratu K dikenal sebagai sosok yang rajin salat. Pratu K merupakan anggota Kompi B Yonzipur 17/AD Balikpapan yang bertugas sebagai marbut (pengurus masjid).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya dia ditugaskan menjadi marbot karena di kompi situ ada masjid. Biasanya itu dipilih yang rajin sholat atau santri. Jadi pelaku sehari-hari mengurus masjid," ujarnya.

Insiden penganiayaan Pratu K terhadap Kopda A terjadi di kompi B Yonzipur 17/AD di Balikpapan pada Kamis (8/12). Atas kejadian itu, Kopda A mengalami luka sabetan senjata tajam berupa badik milik pelaku Pratu K.

ADVERTISEMENT

"Punggung dua sabetan, tangan satu, dan kepala satu kali. Kayaknya badiknya tajam," tutur Fransiskus.

Kopda A pun terpaksa menjalani perawatan di RSUD Kanujoso Balikpapan. Namun Fransiskus mengklaim kondisi Kopda A sudah mulai membaik.

"Kondisinya sudah mulai sehat, karena lukanya bukan di bagian vital," ungkapnya.

Fransiskus menuturkan, Pratu K saat ini telah ditahan di Pomdam VI/Mulawarman menjalani pemeriksaan. Namun dirinya tidak mengetahui detail perkembangan kasus itu setelahnya.

"Kalau rincinya kejadian dan hukumnya nanti dari Pomdam yang menjelaskan, karena dari kita hanya penyelaman (penyelidikan) dan monitoring aja kalau update di Pomdam," terang Fransiskus.

Sementara Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Inf Taufik Hanif memastikan Pratu K Pratu K menjalani pemeriksaan di Pomdam VI/Mulawarman. Hal ini sesuai perintah Pangdam VI/Mulawarman.

Taufik menekankan, selain memproses Pratu K, pihaknya juga menyelidiki dugaan keterlibatan anggota Yonzipur 17/AD lainnya. Pihaknya memastikan akan bertindak tegas apabila ada yang terlibat dalam kasus tersebut.

"Masih didalami, sementara itu untuk Pratu K dikenakan pasal 351 ayat (2) KUHP dan pasal 106 ayat (2) KUHPM," imbuh Taufik saat dikonfirmasi terpisah.

Pratu K Dihukum Cambuk dan Ditendang

Kasus penganiayaan ini dipicu sakit hati Pratu K usai mendapat hukuman cambuk hingga ditendang. Sanksi itu didapatkan Pratu K karena dianggap tidak menghormati seniornya.

Dua orang seniornya, Praka KL dan Praka KS saat itu memanggil Pratu K bersama rekannya di Peleton 3 Kesatuan Yonzipur 17/AD pada Kamis (8/12). Namun Pratu K tidak hadir sehingga hingga ditelepon untuk segera datang di samping barak Peleton 3.

Pratu K baru datang sekitar pukul 21.10 Wita. Namun karena dianggap kurang disiplin, Pratu K mendapat hukuman cambuk oleh seniornya, Praka KH sebanyak 2 kali menggunakan selang.

"Karena dihukum itu Pratu K tidak terima, selanjutnya Pratu K berlari menuju mess tempat tidurnya yang berada di samping masjid Sudirman Yonzipur 17/AD untuk mengambil badik kemudian dikejar oleh Praka JK untuk ditenangkan," beber Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Inf Taufik Hanif kepada detikcom, Selasa (13/12).

Pratu K yang emosi lantas berusaha meski ditenangkan. Pratu K mencari-cari senior yang telah menghukumnya sambil mengacungkan badik di genggamannya.

"Kemudian kembali ditenangkan oleh Praka JK dan membawa Pratu K ke tempat tidurnya yang berada di mess masjid," sambungnya.

Taufik melanjutkan, Pratu K tiba-tiba didatangi oleh Letda CB dan Praka AA untuk dimintai keterangan soal kejadian tersebut di mess. Tiba-tiba, Kopda A datang dan langsung menendang perut Pratu K 4 kali dan menamparnya 2 kali.

"Karena takut terjadi apa-apa selanjutnya Praka AA yang ada di lokasi mengamankan badik milik Pratu K ke Pos Provost," ungkap Taufik.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Pratu K Kejar Kopda A Pakai Badik

Saat itu, emosi Pratu K sudah memuncak usai mendapat cambukan dan tendangan. Amarah yang tidak terbendung itu membuat Pratu K nekat mencari badiknya yang diamankan di Pos Provost.

"Setelah mendapatkan badik pelaku mencari korban," papar Taufik.

Pratu K yang menemukan Kopda A langsung mengejar sambil menghunuskan badiknya. Kopda A pun terjatuh hingga terjadi pembacokan.

"Saat ketemu, korban berlari kemudian dikejar oleh pelaku hingga terjatuh dan terjadi pembacokan," imbuhnya.

Akibat tebasan badik itu, Kopda A mengalami luka robek pada bagian kepala, tangan, punggung, hingga kaki. Kopda A lantas dilarikan ke RSUD Kanudjoso Djatiwibowo, Balikpapan untuk mendapat perawatan.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads