Kondisi Terkini Komandan TNI Usai Dibacok Anggotanya yang Dongkol Dihukum

Balikpapan, Kalimantan Timur

Kondisi Terkini Komandan TNI Usai Dibacok Anggotanya yang Dongkol Dihukum

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 13 Des 2022 13:41 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Foto: Edi Wahyono
Balikpapan -

Kondisi kesehatan Kopda A, komandan TNI yang dibacok anggotanya sendiri, Pratu K di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) berangsur-angsur pulih. Korban sebelumnya mengalami luka serius pada kepala, tangan dan punggung.

"Kondisinya sudah mulai sehat, karena lukanya bukan di bagian vital," ujar Komandan Deninteldam VI/Mulawarman, Lefkol CPN Fransiskus Hendra Gunawan kepada detikcom, Selasa (13/12/2022).

Fransiskus menjelaskan, Kopda A saat ini dirawat di RSUD Kanujoso Balikpapan. Ia mendapatkan luka menganga usai dibacok Pratu K menggunakan badik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Punggung dua sabetan, tangan satu, dan kepala satu kali. Kayaknya badiknya tajam. Saya aja stress gimana bisa sampai dibacok kayak gitu," ucap Fransiskus.

Sementara itu, usai kejadian tersebut, Pratu K saat ini telah ditahan di Pomdam VI/Mulawarman menjalani pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

"Kalau rincinya kejadian dan hukumnya nanti dari Pomdam yang menjelaskan, karena dari kita hanya penyelaman (penyelidikan) dan monitoring aja kalau update di Pomdam," terangnya.

Lebih lanjut, Fransiskus menyebut Partu K merupakan anggota Kompi B Yonzipur 17/AD Balikpapan yang sehari-harinya Partu K bertugas sebagai marbot (pengurus masjid) di kompi tempat ia bertugas.

"Iya dia ditugaskan menjadi marbot karena di kompi situ ada Masjid. Biasanya itu dipilih yang rajin sholat atau santri. Jadi pelaku sehari-hari mengurus masjid," ujarnya.

Diberikan sebelumnya, Pratu K nekat membacok komandannya Kopda A menggunakan badik lantaran tak terima dihukum. Akibatnya Kopda A menderita luka robek di tangan, badan hingga kepala.

"Korban menderita luka robek di bagian kepala, tangan, punggung dan kaki akibat luka bacok menggunakan badik," jelas Komandan Deninteldam VI/Mulawarman Letkol CPN Fransiskus Hendra Gunawan kepada detikcom, Minggu (11/12) malam.

Peristiwa itu terjadi di kompi B Yonzipur 17/AD di Balikpapan pada Kamis (8/12). Saat itu Pratu K dan beberapa rekan satu timnya dikumpulkan untuk dihukum lantaran melakukan pelanggaran.

Tak terima mendapatkan hukuman tendangan, Pratu K kemudian kembali ke barak mengambil badik miliknya.

"Saat dia kembali, ternyata komandannya yang tendang dia ini tidak ada. Jadi dia tidak kena, tapi badik itu masih disimpan di badannya," terangnya.

Tak berselang lama, Komandan lainnya yakni korban Kopda A kembali mengumpulkan Pratu K dan rekan-rekannya untuk menjalani hukuman susulan. Saat itu Kopda A melakukan tendangan ke arah Pratu K, namun oleh K tak terima malah menyerang dan mengejar korban menggunakan badik hingga korban tersungkur.

"Nah saat dikumpulkan kembali, malah korban lah yang kena, sedangkan komandan yang pertama ngumpulin tidak kena," ungkapnya




(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads