Polisi telah mengantongi nama-nama pelaku pembakaran dan pembunuhan saat kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah. Saat ini polisi tengah fokus untuk melengkapi bukti dan menangkap para pelaku.
"Untuk peristiwa perusakan, pembakaran, dan pembunuhan terhadap satu orang warga saat ini polisi sudah mengidentifikasi para pelakunya. Kami berkewajiban untuk melakukan pengungkapan terhadap kasus pembakaran dan pembunuhan itu," kata Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu dalam keterangannya, Minggu (20/11/2022).
Samuel mengungkapkan satu pelaku telah masuk daftar pencarian orang (DPO). Namun polisi belum bisa membeberkan identitas para pelaku ke publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 1 orang sudah kami terbitkan surat DPO. Kasus ini (juga) mendapat atensi penuh dari Kapolda," tegasnya.
Untuk diketahui, kerusuhan di Dogiyai mulai terjadi pada Sabtu (12/11). Kerusuhan itu bermula dari insiden seorang balita 5 tahun, Noldi Goo tewas dilindas truk di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, sehingga memicu kemarahan warga dan keluarga korban.
Polisi Dalami Pemicu Kerusuhan
Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu menjelaskan, polisi masih mendalami pemicu kerusuhan. Aparat kepolisian tengah berupaya mengungkap kebenaran mengenai kecelakaan yang diduga menjadi pemicunya.
"Jadi begini dari segi laka lantas, kami sudah menerbitkan surat laporan polisi. Lalu olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan dan pemeriksaan terhadap sopir yang diduga pelaku juga sudah kami lakukan," terangnya.
Dia menambahkan polisi juga sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi yang salah satunya adalah orang tua balita yang meninggal akibat kecelakaan. Setidaknya sudah ada 3 surat panggilan yang diterbitkan polisi untuk meminta keterangan saksi-saksi, namun belum ada yang hadir.
"Untuk kasus kecelakaan lalu lintas kami mendapat kendala. Ini para saksi itu tidak mau hadir. Kita belum bisa buktikan sopir truk tersebut benar menabrak anak kecil yang dikatakan meninggal. Apalagi kami sendiri baru mengetahui ada seorang anak kecil meninggal tertabrak dan tergeletak di jalan raya hanya melalui media sosial," terangnya.
Selain itu, kata dia, aparat kepolisian bersama anggota DPRD dan masyarakat telah menemui orang tua korban untuk meminta bukti anaknya meninggal karena kecelakaan. Namun sampai saat ini polisi belum bisa menemukan data yang valid bahwa benar ada seorang anak yang meninggal akibat tertabrak truk.
"Jenazah sampai saat ini tidak tahu ada di mana dimakamkan. Tapi sejauh ini kasus kecelakaan ini tetap kami dalami," pungkasnya.
Simak Dampak Kerusuhan Dogiyai di halaman berikutnya...
Dampak Kerusuhan Dogiyai
Polisi mengevakuasi 6 korban akibat kerusuhan di Dogiyai. Seorang korban di antaranya ditemukan tewas dalam keadaan terkubur secara tidak layak.
"Ada 6 orang yang berhasil kami evakuasi saat terjebak dalam kerusuhan di Dogiyai. Di antara ke-6 orang itu 1 luka-luka dan 1 orang tewas ditemukan dalam keadaan terkubur," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal kepada wartawan, Minggu (13/11).
Akibat kerusuhan, juga dilaporkan ada 102 unit bangunan seperti rumah, kios, hingga ruko yang dibakar massa.
Dirreskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan ada 27 unit rumah tinggal, 51 kios, 9 rumah kos-kosan, 9 unit ruko, dan 6 unit bangunan pemerintahan yang dibakar massa. Massa juga membakar 11 unit truk, 20 sepeda motor, dan 1 unit ekskavator.
"Perkantoran pemda Dogiyai yang dibakar adalah Kantor Dukcapil, Kantor Dinas Keuangan, Kantor Dinas BPMK, Kantor Dinas Inspektorat, Kantor Dinas Lingkungan Hidup, dan Kantor Dinas BKD," ujar Kombes Faizal, Rabu (16/11).