Polisi melaporkan masih ada 1 orang, pekerja PT Global Mandiri Papua yang hilang akibat kerusuhan di Dogiyai, Papua Barat. Korban sebelumnya hilang bersama 10 pekerja lainnya.
"Kami saat ini konsen dalam pencarian 1 orang pekerja yang dikabarkan hilang. Sedangkan 10 orang rekannya sudah berhasil ditemukan," ungkap Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu kepada detikcom, Minggu (20/11/2022).
Samuel mengatakan identitas pekerja yang dikabarkan hilang bernama Jhoni Lumba yang sehari-harinya bekerja sebagai pengawas pada PT Global Mandiri Papua. Polisi sejauh ini belum bisa memastikan kondisi pekerja tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini seluruh elemen masyarakat bersama polisi bergandengan tangan untuk mencari. Namun saat ini kita belum bisa pastikan keberadaannya dan kondisinya," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa mengatakan semua warga, khususnya yang berdomisili di wilayah Distrik Kamu Tengah, Kamu Selatan, dan Kamu Timur diminta turut mencari seorang pekerja yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
"Apabila berhasil ditemukan, agar yang bersangkutan dikembalikan ke Polres Dogiyai," kata Yakobus Dumupa dalam keterangannya, Minggu (20/11).
Ia juga mengatakan saat ini kondisi Kabupaten Dogiyai pascakerusuhan sudah mulai kondusif. Karena itu, kata dia, semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban di Kabupaten Dogiyai.
"Jangan menyongsong dan merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru dalam kekacauan dan ketakutan menimpa kita," ujarnya.
Polisi Kantongi Nama Pelaku Kerusuhan
Sementara itu, polisi kini telah mengantongi nama-nama pelaku pembakaran dan pembunuhan saat kerusuhan di Dogiyai, Papua Tengah. Satu pelaku telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Untuk peristiwa perusakan, pembakaran, dan pembunuhan terhadap satu orang warga saat ini polisi sudah mengidentifikasi para pelakunya. Bahkan untuk 1 orang sudah kami terbitkan surat DPO," ungkap Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu dalam keterangannya, Minggu (20/11).
Samuel mengungkapkan identitas para pelaku termasuk yang sudah masuk dalam DPO belum bisa dibeberkan kepada publik. Saat ini kepolisian tengah fokus untuk melengkapi bukti dan penangkapan para pelaku.
"Kami berkewajiban untuk melakukan pengungkapan terhadap kasus pembakaran dan pembunuhan itu. Apalagi kasus ini mendapat atensi penuh dari Kapolda," tegasnya.
Sementara terkait pemicu kerusuhan yakni informasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, Samuel mengatakan polisi masih mendalaminya. Aparat kepolisian tengah berupaya mengungkap kebenaran mengenai kecelakaan itu.
"Jadi begini dari segi laka lantas, kami sudah menerbitkan surat laporan polisi. Lalu olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan dan pemeriksaan terhadap sopir yang diduga pelaku juga sudah kami lakukan," terangnya.
(asm/ata)