Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Bocor Sobolim tanpa belas kasihan membunuh warga pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Bocor dan anggotanya membunuh karena tidak diberi wanita dan upeti.
"Dia ingin mengambil perempuan di kamp itu (lokasi tambang) dan apabila tidak dikasih dia mengancam akan menyerang," ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring dalam keterangan kepada detikcom, Senin (7/11/2022).
Pekerja tambang tidak mau menuruti permintaan Bocor Sobolim untuk memberikan wanita dan upeti. Bocor dan anak buahnya pun menyerang dan membakar kamp pekerja tambang di Kampung Kawe pada Sabtu (5/11/) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya penyerangan dia lakukan karena para penambang tidak mau memberikan perempuan yang ingin dijadikan istrinya. Atas kejadian itu kamp dibakar dan 1 penambang meninggal," ungkap Junita.
Pekerja tambang yang tewas dalam serangan tersebut atas nama Romlo Adlus Tuenoa (29). Dia tewas diduga karena kehabisan darah usai mendapat serangan yang mengakibatkan tangannya terputus.
Bocor Sobolim 3 Kali Lakukan Pembunuhan Tahun 2022
Dalam catatan detikcom dari aparat setempat, Bocor Sobolim dan anggotanya telah 3 kali melakukan penyerangan dan melakukan pembunuhan secara sadis terhadap warga. Aksi pertama pada Februari 2022 lalu.
Saat itu Bocor dan anggotanya melakukan pembantaian di Kali Merah 89 Kampung Kawe. Penyerangan tersebut menewaskan 1 orang warga dan 2 pekerja tambang.
Aksi Bocor bersama anggotanya berlanjut pada 20 Juli 2022 lalu. Penyerangan itu dilakukan di Kampung Kawe, Distrik Awimbon yang menyebabkan penjaga kios bernama Suriadi (45) tewas.
Korban saat itu ditemukan tewas mengenaskan karena Bocor dan anggotanya memenggal kepala korban hingga putus. Selanjutnya kepala korban dibawa sedangkan badannya ditinggal di lokasi kejadian.
Setelah melancarkan aksinya, mereka mengunggah pembantaian tersebut ke media sosial. Mereka menyebut bahwa korban Suriadi adalah intelijen yang belakangan dibantah oleh polisi.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya..
Bocor dan anggotanya membacok korban bernama Romlo Aldus Tuenoa (29) pada pergelangan tangannya hingga putus. Korban pun meninggal diduga karena kehabisan darah.
Polisi Kejar Bocor Sobolim
Bocor Sobolim dan anggotanya kini dalam pengejaran polisi. Aparat telah membentuk tim menuju lokasi penyerangan terakhir yang dilakukan Bocor dan anggotanya di Awimbon.
"Saya sudah siapkan tim. Nanti tim ini akan ke lokasi kejadian penyerangan camp tambang di Awimbon," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Minggu (6/11).
Lokasi penyerangan KKB di Distrik Awimbon disebut cukup sulit ditempuh. Butuh perjalanan panjang untuk bisa sampai ke lokasi tersebut. Dia menyebut lokasinya jauh dari Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil.
"Untuk ke lokasi tambang, kami harus ke Kota Jayapura naik pesawat, lalu kembali terbang menuju Tanah Merah Kabupaten Bovendigoel. Dari tanah merah kami harus naik helikopter dan itu harus dicarter (sewa)," katanya.
Namun demikian, Cahyo mengaku akan tetap menurunkan timnya untuk memburu para pelaku penyerangan. KKB tersebut diduga sudah beberapa kali meneror para penambang di lokasi kejadian.
"Di lokasi itu Juli lalu kelompok ini menyerang penambang dengan cara sadis yakni memenggal kepala seorang penambang," ujarnya.
"Nah tim nantinya akan memburu para pelaku, yang diduga dari kelompok KKB yang dipimpin Bocor Sobolim dari Kabupaten Yahukimo," sambungnya.
Simak Video "Video: Bupati Purwakarta Upayakan Pemulangan Jenazah Korban Penembakan KKB"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/asm)