Fakta-fakta Sadisnya KKB Papua Pimpinan Bocor Sobolim Bantai Warga Sipil

Papua

Fakta-fakta Sadisnya KKB Papua Pimpinan Bocor Sobolim Bantai Warga Sipil

Tim detikcom - detikSulsel
Selasa, 08 Nov 2022 05:50 WIB
KKB menyerang pekerja tambang di Awimbon, Pegunungan Bintang, Papua.
KKB pimpinan Bocor Sobolim melakukan pembantaian di Awimbon, Papua. Foto: (dok. istimewa)
Pegunungan Bintang -

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Bocor Sobolim sudah berulang kali melancarkan aksi sadisnya membantai warga sipil. Sepanjang tahun 2022, dia dan anak buahnya sudah 3 kali melakukan pembantaian.

Aksi terakhir Bocor Sobolim dkk dilakukan pada Sabtu (5/11) lalu. Mereka melakukan pembantaian dengan membakar kamp tambang ilegal dan membunuh seorang pekerja di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Apa yang dilakukan Bocor Sobolim itu biadab, dia menyerang masyarakat yang tidak bersenjata. Dia menyerang masyarakat sipil, membantai masyarakat sipil dan itu adalah tindakan biadab," ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Junita Omboh Sembiring dalam keterangannya kepada detikcom, Senin (7/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, berikut fakta-fakta sadisnya KKB pimpinan Bocor Sobolim:

Pembantaian Februari 2022

Pada Februari 2022 KKB pimpinan Bocor Sobolim pernah melakukan pembantaian di Kali Merah 89 Kampung Kawe. Bocor dkk membantai penambang yang menewaskan 1 orang warga dan 2 pekerja tambang.

ADVERTISEMENT

Pembantaian Juli 2022

Bocor Sobilim bersama anggotanya juga pernah membantai penjaga kios pada 20 Juli 2022 lalu. Penyerangan itu dilakukan di Kampung Kawe, Distrik Awimbon dan menyebabkan penjaga bernama Suriadi (45) tewas.

Korban saat itu ditemukan tewas mengenaskan. Bocor dkk memenggal kepala korban hingga putus. Selanjutnya kepala korban dibawa sedangkan badannya ditinggal di lokasi kejadian.

Setelah melancarkan aksinya, mereka mengunggah pembantaian tersebut ke media sosial. Mereka menyebut bahwa korban Suriadi adalah intelijen yang belakangan dibantah oleh polisi.

Pembantaian November 2022

Pada 5 November 2022, KKB pimpinan Bocor Sobolim kembali beraksi di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam penyerangan itu seorang pekerja tambang ilegal tewas.

Bocor dkk membacok korban bernama Romlo Aldus Tuenoa (29) pada pergelangan tangannya hingga putus. Akibat kehabisan darah, korban akhirnya tewas.

Bantai Warga karena Tak Diberi Wanita

KKB pimpinan Bocor Sobolim menyerang dan membunuh warga pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang karena permintaannya tak dituruti. Mereka tidak diberikan wanita.

"Dia ingin mengambil perempuan di kamp itu (lokasi tambang) dan apabila tidak dikasih dia mengancam akan menyerang," ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring dalam keterangan kepada detikcom, Senin (7/11).

Karena permintaan mereka untuk meminta perempuan di lokasi tambang tidak terpenuhi, Bocor dan anak buahnya akhirnya membakar dan menyerang warga di kamp pekerja tambang ilegal di Kampung Kawe pada Sabtu (5/11) lalu.

"Akhirnya penyerangan dia lakukan karena para penambang tidak mau memberikan perempuan yang ingin dijadikan istrinya. Atas kejadian itu kamp dibakar dan 1 penambang meninggal," ungkap Juinta.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Polisi Kejar Bocor Sobolim dkk

Polisi mengklaim akan mengejar KKB pimpinan Bocor Sobolim. Mereka mengaku akan menurunkan tim untuk memburu anggota KKB tersebut.

"Saya sudah siapkan tim. Nanti tim ini akan ke lokasi kejadian penyerangan camp tambang di Awimbon," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Minggu (6/11).

Lokasi penyerangan KKB di Distrik Awimbon disebut cukup sulit ditempuh. Butuh perjalanan panjang untuk bisa sampai ke lokasi tersebut. Dia menyebut lokasinya jauh dari Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil.

"Untuk ke lokasi tambang, kami harus ke Kota Jayapura naik pesawat, lalu kembali terbang menuju Tanah Merah Kabupaten Bovendigoel. Dari tanah merah kami harus naik helikopter dan itu harus dicarter (sewa)," katanya.

Namun demikian, Cahyo mengaku akan tetap menurunkan timnya untuk memburu para pelaku penyerangan. KKB tersebut diduga sudah beberapa kali meneror para penambang di lokasi kejadian.

"Di lokasi itu Juli lalu kelompok ini menyerang penambang dengan cara sadis yakni memenggal kepala seorang penambang," ujarnya.

"Nah tim nantinya akan memburu para pelaku, yang diduga dari kelompok KKB yang dipimpin Bocor Sobolim dari Kabupaten Yahukimo," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads