Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Bocor Sobolim menyerang dan membunuh warga pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Hal itu dilakukan Bocor Sobolim dan anak buahnya karena mereka tidak diberikan wanita dan upeti.
"Dia ingin mengambil perempuan di kamp itu (lokasi tambang) dan apabila tidak dikasih dia mengancam akan menyerang," ujar Danrem 172/PWY Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring dalam keterangan kepada detikcom, Senin (7/11/2022).
Karena permintaan mereka untuk meminta perempuan di lokasi tambang tidak terpenuhi, Bocor dan anak buahnya akhirnya membakar dan menyerang warga di kamp pekerja tambang ilegal di Kampung Kawe pada Sabtu (5/11) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya penyerangan dia lakukan karena para penambang tidak mau memberikan perempuan yang ingin dijadikan istrinya. Atas kejadian itu kamp dibakar dan 1 penambang meninggal," ungkap Junita.
Sebelumnya, KKB pimpinan Bocor Sobolim menyerang dan membakar camp pekerja tambang di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Akibat serangan tersebut satu orang pekerja tambang tewas dengan tangan putus.
"Ya ada penyerangan terhadap camp lokasi Mining 81 Kampung Kawe. Kejadian itu mengakibatkan 1 orang atas nama Romlo Adlus Tuenoa (29) meninggal," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Minggu (6/11).
Cahyo mengatakan serangan tersebut terjadi pada Sabtu (5/11) sekitar pukul 18.00 WIT. Camp penambang yang diserang berada di antara perbatasan Pegunungan Bintang dengan Yahukimo.
"Dari informasi yang telah kami kembangkan pelaku penyerang para penambang adalah kelompok KKB," ungkapnya.
Cahyo mengungkapkan korban tewas diduga karena kehabisan darah usai mendapat serangan senjata tajam dari para pelaku. Akibat serangan tersebut tangan korban terputus.
"Diduga korban meninggal akibat kehabisan darah, lantaran bagian pergelangan tangannya putus," terangnya.
(asm/nvl)