Tetap Kondusif KPK Periksa Lukas Enembe Meski Dijaga Simpatisan Berpanah

Papua

Tetap Kondusif KPK Periksa Lukas Enembe Meski Dijaga Simpatisan Berpanah

Tim detikcom - detikSulsel
Jumat, 04 Nov 2022 07:00 WIB
Penampakan massa simpatisan Lukas Enembe yang berjaga di kediamannya  saat Ketua KPK Firli datang.
Foto: Jonh Roy Purba/detikcom
Jayapura -

Simpatisan bersenjata panah mengawal kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Papua saat Ketua KPK Firli Bahuri datang bersama timnya. Meski demikian, kondusifitas di kediaman Lukas Enembe tetap terjaga hingga Firli Cs pulang.

Awalnya, massa simpatisan terlihat berjaga-jaga selama pemeriksaan Lukas Enembe oleh KPK. Tampak mereka menggunakan pakaian perang dilengkapi dengan panah.

Massa juga menari ala tarian perang serta berlari-lari dengan membawa panah di sekitar kawasan kediaman Lukas Enembe. Sebagian simpatisan berada di pintu gerbang kediaman Lukas Enembe, baik dari luar maupun di dalam pintu gerbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap orang yang hendak masuk akan diperiksa baik keperluan berkunjung mau pun barang bawaannya. Aktivitas simpatisan itu berlangsung sampai Firli Cs meninggalkan kediaman Lukas.

Polisi Tak Lakukan Pengamanan Berlebih

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri turut buka suara terkait kondusifitas di kediaman Lukas Enembe. Dia mengatakan pihaknya memang tidak melakukan pengamanan berlebih di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada hal yang berlebihan dalam mengawal pemeriksaan KPK. Kita mengawalnya dengan cara soft, dan tidak melakukan kesiapsiagaan Polri, tetapi kita siap untuk membantu agar proses hukum itu sebagaimana mestinya berjalan. Nah kuncinya ini semua berjalan baik karena adanya suasana yang kondusif," ungkap Fakhiri, Kamis (3/11/2022).

Simak di halaman berikutnya..

Fakhiri mengatakan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Di satu sisi, keluarga besar Lukas Enembe menyambut baik kedatangan KPK.

"Apalagi keluarga besar di sana cukup baik dalam menyambut. Dan jangan lagi malah kita yang membuat terpecah belah. Proses hukum berjalan sebagaimana mestinya," ucapnya.

Dia pun mengaku akan terus mendorong keluarga Lukas Enembe yang sudah kooperatif dengan keluarga besarnya serta masyarakat untuk terus menjaga solidaritas kebersamaan di Papua.

"Mari kita jaga kondusifitas tanah Papua, untuk kita bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat lain dalam rangka menanggapi proses hukum itu dan tidak dibawa ke hal yang negatif," urai dia.

Pemeriksaan Terhenti karena Kondisi Lukas Tak Stabil

Sementara itu, pengacara Lukas Enembe, Aloysius Renwarin mengaku pemeriksaan KPK sempat terhenti karena kliennya sakit. Dia menyebut kondisi Lukas tidak stabil.

"Dalam perjalanannya (pemeriksaan Lukas Enembe) terpaksa dihentikan karena Gubernur dalam keadaan sakit," ujar Aloysius kepada wartawan, Kamis (3/11).

Menurut Aloysius, tim medis kemudian kembali mengecek kesehatan Lukas Enembe sakit. Tim medis pun melakukan pemeriksaan secara detail.

"Sama pula pihak medis setelah melihat tensi dan tekanan darah, pemeriksaan periksa suhu badan ternyata beliau masih dalam keadaan tidak stabil," imbuhnya.

Kendati demikian Aloysius menegaskan proses pemeriksaan tim dokter independen dari KPK berjalan lancar.

"Semua berjalan lancar, tak seseram pemberitaan di media," katanya.

Simak di halaman berikutnya..

Firli Nilai Lukas Kooperatif

Firli Bahuri menyebut Lukas Enembe kooperatif. Dia menegaskan pemeriksaan berjalan lancar tanpa hambatan.

"Proses (pemeriksaan Lukas Enembe) tadi cukup lancar, tidak ada hambatan apa pun, dan beliau sungguh-sungguh koperatif," kata Firli.

Firli juga mengaku masyarakat Papua menyambut baik kedatangan KPK. Mereka juga dinilai menghormati proses hukum yang dilakukan terhadap Lukas Enembe di kediamannya, di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

"Rakyat papua sangat menghormati proses hukum yang berjalan sehingga total kurang lebih 1,5 jam di kediaman," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads