Eks Penyidik KPK Kritik Gestur Firli Bahuri Jabat Erat Tangan Lukas Enembe

Papua

Eks Penyidik KPK Kritik Gestur Firli Bahuri Jabat Erat Tangan Lukas Enembe

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 03 Nov 2022 21:54 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri menemui Gubernur Papua Lukas Enembe yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus korupsi. Kedatangan Firli Bahuri dalam rangka meminta keterangan Lukas Enembe terkait tindak pidana korupsi yang menjeratnya.
Foto: Ketua KPK Firli Bahuri menemui Gubernur Papua Lukas Enembe. (Dok. Istimewa)
Jayapura -

Kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura menuai sorotan. Eks penyidik KPK menyoroti gestur Firli Bahuri ketika menjabat erat tangan tersangka kasus korupsi suap dan gratifikasi APBD.

KPK melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura pada Kamis (3/11/2022). Tim KPK tiba di kediaman itu sekitar pukul 14.00 WIT dan selesai melakukan pemeriksaan sekitar pukul 15.30 WIT.

Dalam foto beredar yang diterima detikcom, Firli Bahuri tampak menyalami Lukas Enembe. Pimpinan KPK itu menjabat erat tangan Gubernur Papua tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firli terlihat menyalami Lukas Enembe yang tengah duduk di kursinya. Lukas Enembe tampak santai dengan mengenakan baju kaos saat menyambut kedatangan Firli.

Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe (Dok. Istimewa)Foto: Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe (Dok. Istimewa)

Pada foto yang lain, seseorang mengenakan rompi KPK tengah duduk di sebuah kursi. Di sampingnya, Lukas berada di meja yang sama yang didampingi Firli.

ADVERTISEMENT

Gesture Firli Bahuri saat menjabat erat tangan Lukas Enembe itu menuai kritikan. Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menganggap menyebut hal itu dapat menjadi preseden di kasus lain lantaran baru pertama kali terjadi.

"Menurut saya, tidak perlulah Ketua KPK datang ke sana. Selain tidak bagus di mata publik karena belum pernah dilakukan Ketua KPK sebelumnya, mendatangi tersangka nanti bisa dipersepsikan ada keistimewaan," kata Yudi Purnomo Harap dalam cuitan di akun Twitternya seperti dilihat detikcom, Kamis (3/11/2022).

Yudi menilai momen keakraban keduanya tersebut tidak pantas diperlihatkan di publik. Menurutnya, hal itu dapat dipersepsikan sebagai keadaan mengistimewakan pihak yang beperkara.

"Ini tentu akan jadi preseden tersangka lain akan meminta hal yang sama, didatangi ketua," sambung Yudi.

Menurutnya Firli tidak sampai harus ikut mendatangi Lukas ke kediamannya. Apalagi, katanya, pemeriksaan itu hanya terkait masalah kesehatan.

Yudi menceritakan pengalamannya semasa menjadi penyidik yang datang memeriksa tersangka yang sakit. Dia menyebut saat itu pihak yang datang hanya penyidik dan tim dokter, tanpa didampingi pimpinan KPK.

Lukas Enembe Diperiksa 1,5 jam

Proses pemeriksaan KPK terhadap Lukas Enembe berlangsung selama 1,5 jam. Firli mengatakan kedatangan KPK di kediaman Lukas Enembe dimulai dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. Ada 4 dokter dari KPK yang didatangkan langsung untuk memeriksa kesehatan Lukas Enembe.

"Pada kesempatan ini saya sampaikan kurang lebih 1,5 jam di kediaman Lukas Enembe kita telah melaksanakan kegiatan," kata Ketua KPK Firli Bahuri kepada wartawan di Jayapura, Kamis (3/11).

Selanjutnya, KPK melakukan pemeriksaan terhadap Lukas Enembe terkait kasus yang menjeratnya. Firli pun mengucapkan terima kasih kepada Lukas Enembe yang telah taat dan menjujnung tinggi prosedur hukum.

Lebih lanjut Firli mengatakan hal ini merupakan langkah maju dalam penegakan hukum yang berlandaskan hak asasi manusia. Dia menyebut KPK menjunjung tinggi asas-asas pelaksanaan tugas dan fungsi pokok (tupoksi) KPK.




(sar/sar)

Hide Ads